Tangis Armand Maulana, Sosok 'Papih' Wafat di Pangkuan Anak

Sebuah kabar duka datang dari panggung musik Indonesia. Salah satu musisi senior sekaligus produser bertangan dingin, Gusti Firizal Ridwansyah Noor, atau yang lebih akrab disapa Raidy Noor, telah menghembuskan napas terakhirnya.

Kepergian Raidy Noor meninggalkan lubang besar di hati banyak insan musik, namun duka paling mendalam dirasakan oleh vokalis grup band GIGI, Armand Maulana.

Bagi Armand, almarhum bukan sekadar rekan seprofesi, melainkan sosok sentral yang ia anggap sebagai mentor utama sekaligus figur seorang ayah.

Baca Juga: Selamat Jalan, Legenda: Duka Mendalam Armand Maulana atas Kepergian Acil Bimbo

Ungkapan Duka di Media Sosial

Melalui platform media sosial Instagram, Armand Maulana membagikan curahan hatinya yang terdalam. Ia mengunggah serangkaian potret kenangan bernuansa hitam-putih yang menampilkan kebersamaannya dengan sang mentor.

Unggahan tersebut disertai dengan sebuah keterangan panjang yang emosional, menyingkap betapa krusialnya peran Raidy Noor dalam perjalanan hidup dan karier Armand Maulana.I.

Panggilan "Papih" dan Kenangan di Awal Karier

Armand Maulana [Instagram]

Dalam narasinya, Armand secara konsisten menyebut almarhum dengan panggilan sayang "Papih". Panggilan ini bukanlah sapaan biasa, melainkan cerminan hubungan mereka yang begitu erat.

"Saya menyebut Mas Raidy dengan sebutan Papih yaaa karena dia sudah seperti bapak angkat saya ketika saya menginjakkan kaki di Jakarta pertama kali untuk tinggal di Jakarat tahun 90," tulis Armand.

Sosok Pertama yang Melihat Bakat Terpendam

Lebih dari sekadar menjadi tempat bernaung, Raidy Noor diakui Armand sebagai individu pertama yang memiliki intuisi tajam untuk melihat potensi besar dalam dirinya.

"Almarhum lah yang menjadikan saya menjadi Armand sang penyanyi karena dialah orang yang pertama kali mempunyai intuisi yang tajam melihat saya onstage," kenang Armand Maulana.

Jalan Menuju Album Solo Perdana

Intuisi tajam Raidy Noor tidak berhenti pada pengakuan semata. Ia segera mengambil langkah konkret dengan mendekati Armand untuk menawarinya kontrak rekaman secara profesional.

Raidy tidak hanya bertindak sebagai pencari bakat, tetapi juga turun tangan langsung menjadi komposer sekaligus produser untuk album solo perdana Armand Maulana yang monumental, "Kau Tetap Milik KU".

Kabar Mengejutkan dan Detik-Detik Terakhir yang Tenang

Armand Maulana [Instagram]

Armand mengaku sangat terkejut ketika menerima telepon yang mengabarkan kepergian sang "Papih" untuk selamanya.

Namun, di tengah kesedihannya, ia juga membagikan sebuah kesaksian mengharukan mengenai betapa tenangnya proses almarhum berpulang.

"Sampai meninggal pun almarhum tidak menyusahkan keluarga dia minta bubur kacang setelah makan batuk sedikit terus meninggal dipangkuan anak tercinta Nada dan istri tercinta," jelas Armand.

Bagi Armand, cara berpulang yang tenang ini menjadi bukti tambahan atas kebaikan dan kesabaran luar biasa yang dimiliki almarhum semasa hidupnya.

"Saya sebagai salah satu saksi bahwa almarhum orang tersabar dan terbaik yang diciptakan Allah SWT," pungkasnya.

Warisan Sang Maestro Musik Indonesia

Raidy Noor [Instagram]

Di mata Armand Maulana, kontribusi Raidy Noor jauh melampaui hubungan personal mereka. Ia memandang almarhum sebagai seorang maestro sejati yang karya-karyanya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia.

Warisan Raidy Noor telah terukir indah sejak era 80-an, menjadikannya salah satu figur penting yang turut membentuk lanskap musik di Tanah Air.

Sebagai penutup, Armand menyampaikan rasa terima kasih dan cinta yang tak terhingga atas semua jasa, karya, dan bimbingan yang telah diberikan oleh sang "Papih".

"Terimakasih Pih karya karya Papih untuk Musik Indonesia dari tahun 80 sampai sekarang terukir dengan hebat dan indah. Love U So So So Much Papih," pungkas Armand Maulana.