Gosip

Profil Shandhika Widya Cinema, PH Pembuat Program Xpose Trans7 yang Dinilai Hina Pesantren

16 Oktober 2025 | 21:47 WIB

Nama rumah produksi Shandhika Widya Cinema belakangan ini ramai diperbincangkan publik setelah salah satu programnya, "Xpose Uncensored," menuai kontroversi hingga berujung pada pemutusan kerja sama oleh Trans7.

Namun, insiden tersebut justru menyorot sebuah fakta yang jarang diketahui: perusahaan ini bukanlah pemain baru, melainkan raksasa di industri televisi Indonesia yang telah berdiri selama puluhan tahun.

Jauh sebelum kontroversi ini mencuat, Shandhika Widya Cinema telah menancapkan kukunya sebagai salah satu pilar utama dalam produksi konten pertelevisian nasional.

Baca Juga: Biodata Dan Agama Diera Fajriah Larasati, yang Diduga Pengisi Suara Xpose Trans7

Perusahaan ini bahkan dikenal sebagai jaringan rumah produksi program infotainment terbesar kedua di Indonesia setelah Bintang Mas Entertainment, menjadi pemasok utama bagi berbagai stasiun televisi swasta ternama.

Didirikan oleh Heriyanto, Shandhika Widya Cinema memulai kiprahnya dengan gebrakan fenomenal melalui program "Kabar Kabari" di RCTI.

Tayang perdana pada 21 Juli 1996, program ini menjadi salah satu pionir infotainment di Tanah Air dan berhasil bertahan di layar kaca selama lebih dari dua dekade hingga tahun 2017. Keberhasilan ini membuka jalan bagi lahirnya puluhan program ikonik lainnya.

Raja Program Infotainmen Lintas Stasiun TV

Spesialisasi utama Shandhika Widya Cinema terletak pada genre infotainment. Selama bertahun-tahun, mereka menjadi otak di balik acara-acara gosip selebriti paling populer yang menghiasi layar kaca pemirsa. Portofolio mereka tersebar di hampir semua stasiun televisi besar.

Shandika Widya Cinema [Youtube]

Di SCTV, mereka memproduksi "Status Selebritis" yang mengudara sejak 2009 dan "Star Blitz". Sementara itu, Indosiar menjadi rumah bagi "BestKiss" dan "Hot Issue". Mereka juga memproduksi "Selebrita Expose" untuk Trans7, "Intip Seleb" untuk ANTV, hingga "Potret Selebriti" yang tayang di MDTV. Daftar panjang ini membuktikan dominasi mereka dalam menyajikan berita hiburan kepada masyarakat.

Merambah Berbagai Genre di Luar Gosip

Meskipun identik dengan infotainment, Shandhika Widya Cinema menunjukkan fleksibilitasnya dengan merambah ke berbagai genre lain. Mereka berhasil memproduksi program realitas yang cukup digemari, seperti "Ungkap" dan "Cinta Terlarang," yang keduanya tayang di SCTV dan Moji.

Seiring perkembangan tren media digital dan konten ringan, mereka juga beradaptasi dengan memproduksi program majalah berita untuk NET. Beberapa program yang lahir dari tangan mereka antara lain "TikTok Wow," "Keajaiban Dunia," dan "V.I.P." Tidak berhenti di situ, mereka juga menjajaki genre dokumenter petualangan melalui program "Emak-Emak Petualang" yang juga tayang di NET. pada tahun 2024.

Di Balik Layar: Warisan Jurnalisme dari Tokoh Pers Legendaris

Fakta paling menarik dari Shandhika Widya Cinema justru datang dari sosok pendirinya, Heriyanto. Ia bukanlah orang biasa di dunia media, melainkan putra dari almarhum Pollycarpus Swantoro, salah satu tokoh pers paling terkemuka dan dihormati dalam sejarah jurnalistik Indonesia.

Shandika Widya Cinema [Youtube]

Pollycarpus Swantoro adalah figur sentral dalam pendidikan wartawan pada masanya. Ia merupakan pengajar favorit dalam program Karya Latihan Wartawan (KLW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada era 1970-an. Bersama nama-nama besar seperti Jacob Oetama (pendiri Kompas) dan Harmoko, Swantoro dikenal karena pembawaannya yang tenang saat mengajarkan ilmu sejarah, filsafat, dan jurnalistik yang mendalam.

Warisan intelektual dan karakter sang ayah disebut-sebut turun kepada Heriyanto. Seorang koleganya yang merupakan wartawan senior menggambarkan Heriyanto sebagai pribadi yang "berpembawaan tenang dan rendah hati," sebuah cerminan dari sifat ayahnya. Latar belakang inilah yang menjadi fondasi bagi Heriyanto saat membangun kerajaan bisnis medianya.

Dengan rekam jejak yang panjang dan portofolio yang sangat luas, Shandhika Widya Cinema telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah pertelevisian Indonesia. Kontroversi yang baru-baru ini terjadi menjadi sebuah babak baru yang penuh tantangan bagi kelangsungan bisnis dan reputasi yang telah dibangun selama puluhan tahun.