Klarifikasi Panas Yai Mim di Depan Dedi Mulyadi: Wong bojoku lebih ayu!

Kunjungan politisi sekaligus YouTuber Dedi Mulyadi ke kediaman Kiai Mim di Malang menyita perhatian publik.
Pertemuan tersebut menjadi ajang klarifikasi terbuka terkait tuduhan yang sebelumnya viral di media sosial.
Dalam video berdurasi puluhan menit itu, suasana tampak santai namun serius.
Dedi Mulyadi duduk mendengarkan penjelasan panjang dari sang kiai tentang tuduhan yang dilayangkan seorang wanita bernama Sahara.
Kiai Mim, atau yang akrab disapa Pak Yai Mim, membantah seluruh tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Ia menegaskan tidak pernah melakukan tindakan seperti yang disebarkan di media sosial.
Baca Juga: Siap Serang Balik! Nurul Sahara, Sofwan dan Agil Terpantau Sudah Syuting di Podcast Denny Sumargo
Salah satu tuduhan yang paling banyak dibicarakan adalah isu bahwa dirinya menggoda Sahara.
Menanggapi hal itu, Pak Yai Mim menjawab dengan tegas dan disertai alasan yang kuat.
“Wong bojoku lebih ayu, aku ya hafal Quran, hamilul Quran, Hafizul Quran. Ojo meneh nggoda, niat wae tak lawan kok, duwe niat elek nang uwong. Opo maneh niat nggoda nang wong wedok, quranku hilang lah,” ujar Pak Yai Mim sambil membandingkan dengan istrinya yang juga seorang penghafal Al-Quran.
Baca Juga: Ini 2 Syarat yang Diajukan Yai Mim untuk Damai dengan Nurul Sahara, Salah Satunya soal Sepim Anak Sahara
Pernyataan tersebut menjadi sorotan netizen karena disampaikan dengan nada tegas namun diselingi guyon khas Jawa Timur.
Selain membantah isu menggoda, Pak Yai Mim juga menjelaskan soal penyebaran video pribadinya bersama sang istri.
Menurutnya, video itu tersebar bukan karena kelalaiannya, melainkan karena ponselnya sempat dikuasai pihak lain.
Yai Mim dan Sahara
“Kenapa dia (Sahara) pernah menguasai HP saya kedua-duanya itu selama hampir 1 bulan. Yang pertama 10 hari HP satunya, yang satunya lagi itu 20 hari, berarti 1 bulan kan dibawa oleh dia,” ucapnya kepada Kang Dedi.
Dalam pernyataannya, Pak Yai Mim juga menambahkan bahwa Sahara membawa ponsel tersebut dengan alasan hendak memperbaiki dan mempercepat kinerjanya.
Namun, setelah peristiwa itu, video pribadi di ponsel tersebut justru berpindah tangan.
“Video pribadi dengan istri itu adalah video pribadi yang di HP. Kemudian berpindah karena HP-nya bukan diperbaiki, (tapi) dibawa oleh dia,” jelasnya secara rinci.
Klarifikasi tersebut disampaikan tanpa nada emosi berlebihan, namun dengan penekanan pada kronologi dan bukti yang ia yakini.
Pak Yai Mim juga menyebut adanya kemungkinan motif pribadi di balik tindakan Sahara.
Yai Mim
“Dia itu Srikandi pinter ngomong, cementeng dirungokne sopo wae krungu enak. Ning kasurupan, alias dikuasai oleh hawa nafsu amarah, hawa nafsu kepengin menguasai harta benda,” terang Pak Yai Mim mengenai karakter Sahara.
Kehadiran Dedi Mulyadi dalam video tersebut dianggap menambah bobot pemberitaan.
Sebagai politisi dan tokoh publik, Dedi memberi ruang agar klarifikasi ini disampaikan secara langsung kepada masyarakat.
Di sisi lain, publik menilai cara Dedi Mulyadi menangani isu ini cukup elegan.
Ia tidak menginterupsi, tetapi mengarahkan pembicaraan agar tetap fokus dan informatif.
Banyak penonton menilai, percakapan antara Dedi dan Pak Yai Mim lebih dari sekadar klarifikasi.
Ada nuansa filosofi dan introspeksi yang membuat perbincangan tersebut terasa mendalam.
Meski begitu, hingga kini, pihak Sahara belum memberikan tanggapan langsung atas pernyataan Pak Yai Mim.
Publik masih menantikan apakah ada respons lanjutan atau upaya hukum dari kedua belah pihak.
Video ini pun menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial.
Sebagian publik mendukung klarifikasi Pak Yai Mim, sementara sebagian lain menunggu bukti konkret dari masing-masing pihak.