Yai Mim Eks Dosen UIN Malang Akui Pindah ke Kos demi Redam Konflik, Tetap Pulang untuk Kucing
Gosip

Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau dikenal dengan Yai Mim, akhirnya buka suara terkait kondisi keluarganya usai diusir warga.
Ia mengaku telah meninggalkan rumah pribadinya sejak beberapa hari terakhir demi meredam konflik yang semakin memanas.
“Kami masih tidur di rumah malam setelah surat itu datang. Tapi sejak tanggal 23, kami mulai pindah-pindah tempat. Sempat tidur di guest house, lalu juga tidur di mobil, posisinya di depan sebuah kafe,” ungkap Imam Muslimin pada Minggu 28 September 2025.
Baca Juga: Patok Sahara Dicabut, Ahli Waris Ambil Alih Tanah Sengketa di Depan Rumah Yai Mim
Tak hanya itu, Imam juga sesekali tetap pulang ke rumah meski hanya sebentar. Ia menegaskan alasannya kembali bukan untuk tinggal, melainkan untuk merawat hewan peliharaan.
“Sesekali ke rumah hanya satu sampai dua jam untuk melihat situasi dan memberi makan kucing. Kami sadar diri, tidak ingin membuat suasana semakin panas. Karena itu, saya memilih tidak tidur di rumah,” ujarnya.
Baca Juga: Video Sahara Hina Yai Mim Viral, Netizen Ramai Kecam Ucapan Kasar Sahara ke Yai Mim
Lebih lanjut, Imam menyampaikan bahwa kini ia bersama istri dan anak-anak sudah mendapatkan tempat tinggal baru sementara.
“Kemarin kami juga sudah dapat kos untuk keluarga. Untuk sementara, kami akan tinggal di sana dulu sambil menunggu rumah laku,” jelasnya.
Yai Min (Instagram)
Kasus yang menimpa Imam Muslimin bermula dari sengketa lahan jalan yang dipakai Sahara untuk parkir mobil rental. Perselisihan itu kemudian melebar hingga menimbulkan konflik besar di lingkungan.
Awalnya, video yang tersebar di media sosial menggambarkan Imam sebagai pihak yang bersalah. Ia pun sempat menjadi sasaran hujatan hingga akhirnya diberhentikan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang.
Namun, setelah fakta berbalik, publik mulai melihat Imam sebagai korban framing. Dukungan dari warganet pun mengalir deras melalui berbagai platform media sosial.
Yai Min (Instagram)
Sementara itu, Sahara dan suaminya yang awalnya didukung publik, kini justru menerima hujatan balik. Keduanya memilih bungkam dan menutup diri dari sorotan media.
Meski menghadapi tekanan besar, Imam tetap berusaha tenang dan tidak melawan balik. Ia menegaskan langkah pindah ke kos merupakan upaya menjaga suasana agar tidak semakin panas.
Hingga kini, konflik yang melibatkan Imam Muslimin dan warga sekitar masih menjadi perhatian publik, terutama setelah banyak warganet menilai kasus ini sebagai bentuk ketidakadilan.