Profil Cak Lontong yang Baru Diangkat jadi Komisaris Ancol
Gosip

Komedian Lies Hartono, yang lebih dikenal sebagai Cak Lontong, ditunjuk sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) pada Senin, 28 April 2025.
Bersama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, Cak Lontong akan mendampingi Irfan Setiaputra sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.
Penunjukan ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan dan strategi bisnis PJAA.
Baca Juga: Cak Lontong Ungkap Fakta di Balik Kursi Komisaris Ancol, Ada Seleksi Ketat!
Profil Cak Lontong
Lahir di Magetan, 7 Oktober 1970, Cak Lontong menikah dengan Nila Saraswati. Pernikahan sejak 1997 tersebut dianugerahi dua buah hati.
Baca Juga: Luna Maya Hadiri Perilisan Desain Paspor RI Terbaru, Tenteng Tas Hermes Rp320 Juta
Cak Lontong adalah lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan gelar Insinyur Teknik Elektro.
Meskipun ijazahnya tidak relevan dengan kariernya di dunia hiburan, ITS memberikan penghargaan kepadanya sebagai alumni yang sukses di bidang seni dan kebudayaan.
Kariernya di dunia hiburan dimulai dari grup lawak Ludruk Cap Toegoe. Namanya mulai dikenal luas saat tampil di acara "Republik BBM," "Stand Up Comedy Show," dan "Indonesia Lawak Klub."
Cak Lontong juga terjun ke dunia akting, membintangi film "Comic 8" dan beberapa film lainnya. Selain film, ia juga membintangi beberapa serial televisi dan program digital.
Sebagai komedian, Cak Lontong pernah dinominasikan sebagai Komedian Terfavorit di Indonesian Comedy Awards 2023.
Saat mengikuti program digital "LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah (2024)", Cak Lontong juga nyaris jadi pemenang.
Cak Lontong belakangan ini memiliki pengalaman dalam dunia politik, meskipun tidak secara langsung terjun sebagai politisi.
Ia pernah menjadi tim kampanye untuk pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden 2024 dan menjadi Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Karena keterlibatan dalam dunia politik tersebut, penunjukan Cak Lontong sebagai Komisaris Ancol jadi memunculkan spekulasi mengenai adanya unsur 'bagi-bagi jabatan'.