Curhat Cecep Preman Pensiun Susah Bangun Masjid di Garut Sampai Direspon Dedi Mulyadi
Abenk Marco pemeran Cecep dalam Sinetron Preman Pensiun baru-baru ini mengeluhkan sulitnya mengurus perizinan pembangunan masjid di kabupaten Garut.
Melalui unggahan Instagramnya Senin (8/9/2025) kemarin, Abenk menceritakan keluh kesahnya. Pada awalnya, Abenk mengurus izin pembuatan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk membangun masjid wakaf di Blok Martalaya, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Baca Juga: Viral Aura Cinta Remaja Korban Penggusuran Ngotot Minta Wisuda di Sekolah Ternyata Pernah Main Sinetron
“Hari senin, tanggal 8 september 2025 sekitar jam 09’20 WIB. Betapa sulit dan susahnya mengurus perizinan PBG dan SLF untuk masjid wakaf yang dibangun diatas tanah wakaf di kabupaten Garut,” tulis Abenk mengawali ceritanya.
Bahkan selama proses pengurusan tersebut, pihaknya sudah didatangi satpol PP dan justru mendapatkan surat dari LSM.
“Yang dimana lokasi kami sudah didatangi oleh @satpolppgarut (cctv dan surat perintah ada) dan salah satu LSM (cctv dan surat dari LSM ada) yang mengharuskan membuat masjid wakaf harus ada izin PBG dan SLF yang dimana kalo tidak ada izin tersebut maka akan ada konsekuensi yang akan kami terima (tercantum di surat yang dikirimkan oleh LSM tersebut), apalagi kalo ngurus perizinan buat hal lain ?? Untuk kepentingan masyarakat dan sosial saja ribet dan susahnya minta ampun.” tulisnya lagi.
Abenk menilai pelayanan publik di kabupaten Garut sangat buruk. Tidak hanya sistemnya tetapi juga petugas pelayanan. Padahal, sebagai warga negara yang baik ia harus patuh terhadap aturan tetapi aturan yang ada justru mempersulitnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tepati Janji, Gubernur Jabar Datangi Rumah Yai Mim yang Jadi TKP saat Cekcok dengan Sahara
Unggahan Instagram Dedi Mulyadi“Sebagai warga negara yang baik maka kami harus patuh pada aturan dan perundang-undangan yang berlaku maka dari itu saya mengurus perizinan tersebut, akan tetapi diluar ekspektasi ternyata begitu buruknya pelayanan publik di kabupaten Garut, mulai dari sistem sampai para petugas outlet/counter dinas PUPR yang jauh dari profesional,” ujarnya lagi.
Ia pun berharap Kabupaten Garut dapat memperbaiki pelayanannya terhadap masyarakat. Ia pun meminta secara khusus terhadap bupati Garut untuk segera menindak lanjuti masalah ini.
“Dan terkhusus kepada yang terhormat Bapak @bupatigarut tolong dibenahi pak urusan pelayanan Publik khususnya para petugas pelayanan di semua sektor pelayanan publik di Kabupaten Garut ini, baik sektor kesehatan, perizinan dan sektor lainnya, agar supaya fungsi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah kabupaten Garut lebih baik kedepan.” ujar Abenk menutup keluh kesahnya.
Unggahan Instagram Abenk MarcoUnggahan Abenk pun viral sampai diunggah ulang oleh akun Instagram @bandungterkini. Dari sinilah Wakil Bupati Garut sekaligus menantu Dedi Mulyadi, mengetahui peristiwa ini.
“Mohon maaf saya baru melihat postingan ini, karena tidak setiap saat membuka Instagram,” tulisnya di kolom komentar, Kamis (11/9/2025).
Sang ayah mertua, Dedi Mulyadi juga turut menanggapi persoalan ini. Gubernur Jawa Barat itu me-repost unggahan Abenk di akun Instagram pribadinya. Laki-laki yang akrab disapa KDM ini bahkan langsung menyebut nama Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan wakilnya Putri Karlina.
“Mohon maaf untuk Kang @abenk_marco atas ketidaknyamanannya. Saya yakin bapak Bupati Garut @syakuramin dan Ibu Wakil Bupati Garut @putri.karlina14 peka melihat dan menyelesaikan peristiwa ini. Hatur nuhun.” tulis Dedi Mulyadi dalam Instagramnya (11/09/2025).
Viralnya curhat Abenk tentang sulitnya mengurus izin pembangunan masjid turut menjadi perhatian masyarakat. Bahkan beberapa warganet menilai masalah ini baru akan dipermudah setelah viral.
“Setelah viral baru dipermudah,” ujar salah seorang warganet.
“Itulah Indonesia, kalau dipersulit kenapa dipermudah.” Tulis yang lain.
Tag: Abenk Marco, preman pensiun, Dedi Mulyadi, KDM, Putri Karlina, wakil bupati Garut, bupati Garut.