Klarifikasi Aqua Soal Sumber Air dari Sumur Bor Bukan Pegunungan
Isu mengenai sumber air produk Aqua yang selama ini diiklankan sebagai “air pegunungan murni” mendadak menjadi sorotan publik.
Hal ini terjadi setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul), melakukan inspeksi mendadak ke salah satu pabrik Aqua di kawasan Subang, Jawa Barat, dan membagikan temuannya melalui kanal YouTube pribadinya, KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Dalam video yang kini viral di berbagai platform media sosial, Dedi Mulyadi tampak terkejut setelah mengetahui bahwa air yang digunakan untuk memproduksi Aqua ternyata berasal dari sumur bor dalam, bukan dari mata air permukaan seperti yang banyak dibayangkan masyarakat.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tepati Janji, Gubernur Jabar Datangi Rumah Yai Mim yang Jadi TKP saat Cekcok dengan Sahara
Dalam tayangan YouTube tersebut, Dedi tampak melakukan dialog dengan salah satu staf pabrik Aqua. Ia menanyakan secara langsung asal air yang digunakan dalam proses produksi.
“Ini sumber air pengambilannya dari mana? Ini sumur apa? Sumur produksi. Ngambil airnya dari sungai?” tanya Dedi.
Sang staf kemudian menjawab dengan jujur, “Airnya dari bawah tanah, Pak.”
Baca Juga: Sidak Dedi Mulyadi ke Pabrik Aqua, Bongkar Sumber Air Ternyata Bukan dari Pegunungan!
Dedi Mulyadi Saat Sidak Pabrik Aqua Youtube
Mendengar jawaban itu, Dedi sontak tampak kaget. Ia menegaskan bahwa air tersebut bukan berasal dari mata air alami seperti yang sering digambarkan dalam iklan.
“Artinya di dalam pikiran saya, ini dikira airnya dari mata air. Karena kan disebut air pegunungan. Tapi ternyata ini air bawah tanah yang diambil dari hasil bor, jadi kategorinya sumur pompa dalam,” ujar Dedi dalam video tersebut.
Dedi juga mempertanyakan potensi dampak eksploitasi air bawah tanah terhadap kondisi tanah dan lingkungan sekitar, terutama di kawasan pegunungan yang rawan pergeseran tanah.
“Kalau airnya diambil dari dalam tanah, apa nggak berpengaruh pada pergeseran tanah? Ini kan daerah pegunungan. Kalau terus diambil, bisa geser nggak tanahnya?” imbuhnya.
Unggahan Dedi Mulyadi tersebut langsung menuai reaksi keras dari warganet. Banyak yang merasa terkejut sekaligus kecewa karena selama ini Aqua dikenal luas sebagai “air pegunungan murni”.
Tagar #Aqua bahkan sempat trending di platform X (Twitter), dengan berbagai komentar mempertanyakan keaslian sumber air produk tersebut.
Sebagian pengguna menilai hal ini bisa dianggap sebagai bentuk pembohongan publik, karena persepsi masyarakat selama ini terbentuk lewat iklan yang menggambarkan air Aqua mengalir langsung dari sumber mata air alami.
Danone Indonesia Beri Klarifikasi
Menanggapi kehebohan yang muncul, pihak Danone Indonesia, selaku produsen Aqua, akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Dalam pernyataannya, Danone menjelaskan bahwa sumber air Aqua memang berasal dari air bawah tanah, namun bukan air tanah dangkal, melainkan air dari akuifer dalam, lapisan air di bawah tanah yang terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air (impermeable layer).
Klarifikasi Aqua Ftnews
Menurut Danone, proses pemilihan sumber air dilakukan secara ketat melalui studi hidrogeologi yang melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Hasil studi tersebut memastikan bahwa pengambilan air Aqua tidak mengganggu cadangan air yang digunakan oleh masyarakat sekitar
Meski pihak perusahaan telah memberikan penjelasan, Dedi Mulyadi tetap menilai perlu adanya transparansi label dan informasi kepada publik.
Ia menilai masyarakat berhak mengetahui secara jelas asal-usul air yang dikonsumsi, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara persepsi iklan dan fakta lapangan.