Viral Keluhan WNA Paspor Disita karena Kebijakan Ambigu, Dirjen Imigrasi Minta Maaf

Kementerian Imigrasi menjadi perbincangan setelah seorang wanita bernama Yully membagikan pengalaman kurang menyenangkan di TikTok.

Yully, yang saat itu sedang menggelar pameran di Jakarta, menceritakan bagaimana ia dan rekan-rekannya harus berurusan dengan pihak imigrasi karena masalah visa.

Pada hari kedua pameran, Yully dan rekan-rekannya didatangi petugas imigrasi yang menyita paspor mereka.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Alasannya, visa B1 yang mereka gunakan hanya berlaku untuk mengunjungi pameran, bukan berpartisipasi.

"Petugas di sana langsung menyatakan bahwa kami melanggar peraturan dan paspor kami langsung disita," cerita Yully dalam video yang kini viral.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Saat mengurus paspornya, Yully terkejut melihat banyaknya paspor warga asing lain yang juga disita.

Ia mengaku malu sebagai mantan WNI karena banyak orang asing dari Tiongkok, Korea, dan Thailand tahu mereka harus membayar agar paspornya bisa kembali.

"Semua mendekati saya dan menanyakan berapa harga yang dinego-kan kepada kamu?" beber Yully.

Yully lantas menuding aturan visa yang ambigu di situs web imigrasi sengaja dibuat untuk menjebak orang asing.

Ia juga mengungkap adanya biaya 'under table' sekitar 2.000 USD, atau bisa dinego menjadi Rp25 juta per orang, untuk pengembalian paspor.

Dalam video lanjutannya, Yully mengakui kesalahannya karena salah mengajukan visa yang seharusnya C11.

Namun, ia tetap menyayangkan pihak imigrasi yang seolah-olah memanfaatkan ketidaktahuan orang asing.

Cerita Yully yang telah ditonton hampir 500 ribu kali mendapat respons langsung dari akun TikTok resmi Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi.

Mereka menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Yully dan rekan-rekannya.

Mereka sembari menekankan bahwa: "Direktorat Jenderal Imigrasi selalu mengedepankan prinsip keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aturan keimigrasian."

Oleh sebab itu, pihak imigrasi mengimbau Yully untuk menyampaikan hal-hal yang tidak sesuai ketentuan agar bisa ditindaklanjuti.