Jelang Rumahnya Dijarah Massa, Nafa Urbach Hubungi RT dan Katakan Ini

Sebuah rumah di komplek Kebayoran Essence, Bintaro, Tangerang Selatan, yang digeruduk dan dijarah massa pada Selasa (2/9/2025) dini hari, ternyata bukan merupakan rumah milik artis dan anggota DPR Nafa Urbach, melainkan hanya disewa olehnya.

Menurut keterangan Hari, seorang tetangga Nafa, mantan istri Zack Lee tersebut tidak setiap hari menetap di rumah itu.

"Kadang-kadang Nafa Urbach tinggal di sini karena anaknya ada di sini, sama mantan suaminya gitu, ya. Jadi, yang ngontrak memang betul Ibu Nafa, bukan rumah pribadi,"kata Hari, tetangga Nafa Urbach di komplek kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Selasa (2/9/2025).

Saat ratusan massa datang, mereka berteriak-teriak mencari rumah Nafa Urbach.

"Memang yang dicari-cari, ya, rumah ini, rumahnya Nafa gitu, rumahnya Nafa yang dicari-cari. Ya mau gimana lagi. Dan informasi yang berkembang di luar, ya, mengatakan bahwa rumah Nafa itu di Kebayoran Essence gitu. Jadi, kita enggak bisa apa," lanjut Hari.

Baca Juga: Sudah Minta Maaf, Apartemen Uya Kuya Tetap Ditarget Massa Penjarah

Nafa dan Anaknya Selamat, Kondisi Rumah Gelap

Hari, tetangga Nafa Urbach. (FTNews)

Beruntung, saat insiden penjarahan terjadi, Nafa Urbach dan anaknya sedang tidak berada di lokasi. Kondisi rumah dalam keadaan gelap dan kosong. 

Baca Juga: Misteri Flashdisk Ahmad Sahroni yang Diduga Hilang Imbas Penjarahan Terpecahkan, Nasdem Angkat Bicara!

Hari juga mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, Nafa sempat menghubungi Ketua RT untuk menyampaikan permintaan maaf dan memperkirakan skenario terburuk (worst case scenario) yang mungkin terjadi, mengingat sulitnya membendung atau membuat strategi menghadapi massa.

"Kita komunikasi terus, jadi kita sih menyampaikan worst case-nya, ya. In case kalau, misalnya, sampai kejadian seperti di rumahnya Pak Sahroni ataupun Pak Uya ataupun Pak EkoPatrio gitu, ya. In case, gitu, worst case-nya kita tidak bisa membendung massa tersebut, ya, harus, eh, ini ya, kita enggak bisa membuat mitigasi ataupun exit strategy apa pun," sambungnya.

Pasca-kejadian, Nafa mengutus tim dari DPR untuk memeriksa kerusakan yang terjadi. 

"Kebetulan yang ngecek kemarin tim dari beliau, ya, anak buah beliau. Anak buah di DPR, ya. Yang ngecek, dia juga minta izin sama kita warga, mereka akan mengecek kondisi rumah dan sebagainya," kata Hari.

Kronologi Penyerbuan saat Subuh

Hari, tetangga Nafa Urbach. (FTNews)

Kejadian berawal saat massa mulai merangsek masuk ke kompleks pada waktu salat Subuh. Hari, yang sedang salat di masjid kompleks, mendapat kabar dari istrinya bahwa massa telah menerobos masuk.

Security sudah di depan gitu. Begitu salam, langsung kita lompat lari ke sini, tapi massa udah masuk," tutur Hari.

Ia memperkirakan jumlah massa mencapai ratusan orang yang datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama tiba tepat saat Subuh dan melakukan penjarahan selama sekitar 30 menit. Gelombang kedua datang sekitar pukul 05.30 WIB, namun saat itu barang-barang di dalam rumah sudah habis dijarah.

"Mungkin ratusan kali, ya. Banyak banget. Itu kan mungkin kan di hari yang sama dengan kejadian di tempat Ibu Sri Mulyani, ya. Mungkin waktunya lebih lebih apa lebih agak pagi, di sini kan subuh pas, kira-kira 30 menitlah massa kemudian pergi setelah mengambil barang-barang. Kemudian, ada dua gelombang. Gelombang berikutnya kira-kira setelah 30 menit, kira-kira jam 05:30 lah, ya, datang lagi, " lanjutnya.

Warga dan TNI Bersama-sama Cegah Kerusuhan Lebih Lanjut

Khawatir aksi anarkis merembet ke rumah lain, warga yang dibantu oleh aparat TNI dan intel kepolisian berupaya mencegah massa melebar. 

"Antisipasinya jangan sampai mereka membakar rumah karena efeknya akan ke sebelah-sebelah. Dan, jangan juga sampai mereka menjarah di rumah di sekitar sini. Yang bisa kita lakukan pada saat itu, warga dan juga dibantu oleh pengamanan TNI, dan ada beberapa intel dari kepolisian juga gitu. kita cegah adalah, jangan sampai mereka melebar ke mana-mana, ke tetangga atau ke rumah-rumah sebelah,” ujarnya menjelaskan

Upaya tersebut berhasil meredam amarah massa dan mencegah kerusakan yang lebih luas. Meski demikian, seluruh barang berharga di dalam rumah Nafa, seperti televisi, pakaian, dan peralatan elektronik, habis dijarah hingga tak bersisa.