Sidang Nikita Mirzani Heboh! Saksi Ahli UI Bongkar Fakta Percakapan dengan Reza Gladys: Ini Bukan Pemerasan!

Kabar sidang Nikita Mirzani, Saksi ahli linguistik UI, Frans Asisi, buktikan percakapan dengan Reza Gladys adalah negosiasi bisnis biasa, bukan pemerasan.

Gosip

25 September 2025 | 17:29:31
Sidang Nikita Mirzani Heboh! Saksi Ahli UI Bongkar Fakta Percakapan dengan Reza Gladys: Ini Bukan Pemerasan!
Nikita Mirzani (Instagram/nikitamirzanimawardi_172)

Gelaran sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan selebritas Nikita Mirzani dan asistennya, Mail, kembali menyedot perhatian publik.

rb-1

Persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (26/9) ini menghadirkan momen penting dengan kehadiran seorang saksi ahli kunci.

Saksi ahli yang dimaksud adalah Frans Asisi, seorang pakar linguistik ternama dari Universitas Indonesia. Nama Frans bukanlah hal baru di ranah persidangan kasus-kasus besar.

Baca Juga: Doktif Bongkar Tawaran Rp20 Miliar dari Reza Gladys untuk Tutup Mulut

rb-2

Sebelumnya, pria ini juga pernah memberikan testimoni ahli dalam perkara-perkara sensational seperti kasus Ferdy Sambo, Hasto Kristiyanto, dan Gayus Tambunan.

Fokus utama kesaksian Frans Asisi adalah pada analisis terhadap percakapan antara Reza Gladys dan Mail, asisten Nikita Mirzani.

Baca Juga: Sidang TPPU Nikita Mirzani Memanas Lagi: Jaksa Hadirkan Ahli, Polisi Masih Siaga Ketat!

Percakapan inilah yang menjadi dasar tuduhan pemerasan oleh pihak lawan. Dengan pendekatan ilmu bahasa, Frans membedah setiap diksi dan struktur kalimat yang digunakan.

Hasilnya cukup mengejutkan. Frans Asisi dengan tegas menyatakan bahwa dalam percakapan tersebut, ia tidak menemukan sedikitpun unsur pemaksaan atau ancaman yang menjadi ciri khas tindak pidana pemerasan. Menurutnya, konteks percakapan justru mengarah pada hal lain.

Sidang Nikita Mirzani Sidang Nikita Mirzani

"Ungkapan itu tidak menyuruh, melainkan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak lain untuk mencari solusi. Ada kebuntuan yang dihadapi, lalu dia minta tolong," jelas Frans Asisi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/9).

"Tidak ada makna pemaksaan," sambungnya dengan nada meyakinkan.

Ahli linguistik UI itu juga memberikan perspektif yang lebih luas. Ia menerangkan bahwa dalam dunia bisnis, proses tawar-menawar adalah suatu hal yang sangat wajar dan lumrah terjadi. Oleh karena itu, menurutnya, kasus ini tidak bisa serta-merta dilabeli sebagai tindak pemerasan.

"Dalam dunia bisnis tidak ada yang gratis, semua ada bayarannya. Dari segi bahasa, tidak ada ancaman atau pemerasan. Itu adalah komunikasi bisnis yang sangat normal. Kalau ada tekanan, orang tidak akan menyebut angka dalam negosiasi," jelas Frans Asisi dengan gamblang.

Frans kemudian memberikan contoh konkret tentang bagaimana sebuah ancaman itu seharusnya diungkapkan. Ia membedakan jelas antara negosiasi dan intimidasi.

Menurutnya, kedua hal itu memiliki karakteristik bahasa yang sangat berbeda.

Sidang Nikita MirzaniSidang Nikita Mirzani

"Ancaman itu harus jelas, misalnya menyebut akan melukai atau melakukan tindakan yang membuat seseorang merasa terancam jiwanya. Itu tidak saya temukan di sini. Yang ada hanyalah diskusi bisnis, opini, dan permintaan tolong," lanjutnya menerangkan.

Berdasarkan analisis mendalamnya, Frans Asisi justru melihat percakapan antara Reza Gladys dan Mail sebagai sebuah bentuk negosiasi yang lazim dalam kerja sama bisnis. Alur percakapan menunjukkan adanya proses dialog, bukan monolog yang bersifat memerintah.

"Ancaman itu misalnya, 'Saya akan membunuh kamu!' atau 'Saya akan melaporkan kamu', yang membuat seseorang terancam jiwanya. Itu tidak saya temukan dalam percakapan ini," terang Frans Asisi.

Sebagai penutup kesaksiannya, Frans Asisi menyimpulkan bahwa inti dari seluruh percakapan tersebut adalah permintaan bantuan yang disampaikan dalam koridor bisnis, di mana segala sesuatu tentu memiliki nilai kompensasi.

"Hanya ada seseorang terkena masalah, yang lain ingin meminta tolong, tapi ya meminta tolong dalam bisnis tidak ada yang gratis," pungkasnya.

Tag nikita mirzani reza gladys sidang nikita mirzani

Terkini