Rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya Dijarah, Nafa Urbach Buru-buru Minta Maaf
Gosip

Malam itu, Sabtu 30 Agustus 2025, linimasa media sosial mendadak bergetar. Wajah sendu seorang perempuan terpampang jelas dalam unggahan video berdurasi dua menit. Ia menundukkan kepala, suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca. Perempuan itu adalah Nafa Urbach, artis sekaligus anggota DPR RI yang kini tengah menjadi sorotan utama negeri.
Sambil menahan tangis, ia merangkai kalimat yang terdengar berat untuk keluar dari bibirnya. Kata-kata itu bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pengakuan atas kesalahan, sekaligus upaya untuk meredakan badai kemarahan rakyat yang sudah terlanjur menggelegak.
“Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk masyarakat Indonesia, saya, Nafa Indria Urbach, meminta maaf yang sebesar-besarnya atas perkataan saya yang telah melukai hati masyarakat Indonesia,” ucapnya dengan suara parau.
Baca Juga: Eko Patrio Minta Maaf Cuma Pakai Sandal Jepit, Tapi Nginap di Hotel Rp8 Juta per Malam
Kata “maaf” itu meluncur di tengah gelombang besar krisis kepercayaan publik terhadap wakil rakyat. Tangisnya seakan menjadi simbol betapa dalamnya jurang yang memisahkan para elit politik dengan suara rakyat di bawah.
Amarah rakyat yang meledak belakangan ini bukanlah tanpa sebab. Di tengah situasi ekonomi yang makin menghimpit, harga kebutuhan pokok yang melambung, dan ketidakpastian kerja yang menghantui, muncul sebuah pernyataan dari Nafa Urbach yang dianggap menampar kesabaran masyarakat.
Dalam sebuah siaran langsung di media sosial, Nafa melontarkan keluhan: ia merasa terganggu dengan kemacetan dari rumahnya di Bintaro menuju Senayan. Ia juga membela kebijakan tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan bagi anggota DPR, dengan alasan rumah jabatan sudah dikembalikan ke pemerintah.
Baca Juga: Video Joget Viral di Tengah Isu Kenaikan Gaji DPR, Uya Kuya Minta Publik Tak Percaya Hoaks
Nafa Urbach [Instagram]
“Dana Rp 50 juta itu bisa dipakai untuk kontrak rumah di dekat Senayan, khususnya bagi anggota DPR dari luar kota,” ujarnya kala itu, santai dari balik kemudi mobil Alphard.
Pernyataan yang bagi sebagian elit mungkin terdengar wajar, namun di telinga rakyat justru menjadi peluru panas. Publik murka. Warganet berbondong-bondong mengkritik, menyebut Nafa seakan hidup di dunia yang berbeda dengan rakyat kebanyakan.