Profil dan Agama Harvey Moeis yang Hukumannya Diperberat Jadi 20 Tahun Penjara

Hukuman Harvey Moeis diperberat menjadi 20 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Jakarta pada Kamis (13/2/2025).

Diketahui suami aktris Sandra Dewi itu merupakan terdakwa kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Selain itu hakim juga memperberat hukuman uang pengganti untuk Harvey Moeis sebesar Rp 420 miliar atau hukuman pengganti selama 10 tahun penjara.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

Harvey sebelumnya divonis 6,5 tahun penjara, didenda Rp 1 miliar dan membayar uang pengganti Rp 210 miliar oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Lantas siapa sebenarnya Harvey Moeis?

Harvey Moeis merupakan suami aktris Sandra Dewi.

Baca Juga: Pernah Ditabrak Pemabuk, El Rumi Ingat Posisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty

Keduanya menikah pada 8 September 2016 di Gereja Katedral Jakarta.

Dari pernikahan itu, keduanya telah dikaruniai 2 orang putra bernama Raphael Moeis dan Mikhael Moeis.

Harvey yang lahir pada 30 November 1985 dan kini usianya 39 tahun merupakan keturunan Papua-Makassar-Ambon.

Sama seperti Dewi Sandra, Harvey Moeis juga menganut agama Katolik.

Ayah Harvey Moeis yang bernama Hayong Moeis telah meninggal dunia karena sakit kanker.

Harvey Moeis dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara yang tajir melintir.

Diketahui Harvey menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Multi Harapan Utama, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara.

Selain itu dia juga aktif dalam berbagai perusahaan lain sebagai bagian dari langkahnya melanjutkan karier di dunia bisnis.

Pada Maret 2024 lalu, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka ke-enam belas dalam kasus dugaan korupsi terkait aktivitas perdagangan timah di kawasan izin usaha pertambangan (IUP) milik PT Timah dari tahun 2015 hingga 2022.

Negara mengalami kerugian Rp300 triliun dalam kasus timah tersebut.

Sebagai informasi, hukuman Harvey diperberat jadi 20 tahun dengan beberapa pertimbangkan yang memberatkan.

Termasuk tindakannya yang mencerminkan tidak mendukung pemerintah dalam memberantas korupsi, serta dianggap menyakiti hati rakyat Indonesia.