Pernikahan Putra KDM Telan Korban: Joko Anwar Tuntut Keadilan, Mempelai Klarifikasi
Gosip

Acara syukuran pernikahan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina pada Jumat (18/7/2025) berakhir tragis.
Insiden desak-desakan dalam acara hiburan dan pembagian makanan gratis yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB usai salat Jumat menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Para korban yang meregang nyawa, diungkap RSUD dr. Slamet Garut, adalah anak-anak (8), wanita tua (61), dan anggota Polres Garut (39).
Baca Juga: Hanya Dengarkan Kata Partai? Lita Gading Sentil Denny Cagur yang Kritik Program Barak KDM
Menanggapi kabar duka ini, sutradara kondang Joko Anwar turut bersuara.
Melalui Instagram Story-nya pada Sabtu (19/7/2025), ia menuliskan: "Seret KDM ke pengadilan."
Instagram Story Joko Anwar
Baca Juga: Joko Anwar Buka Casting Aktor Kekar Jago Nari Buat Film Terbaru, Tertarik?
Di X, Joko Anwar juga me-repost komentar Sammy Notaslimboy: "Kena deh.." yang menanggapi bukti KDM mengetahui rencana syukuran pernikahan anaknya di Garut.
Sedangkan di kesempatan berbeda, KDM yang mengaku tidak mengetahui rincian pasti acara syukuran putranya sehingga banyak pula menuai kritik dari warganet,
Komentar-komentar seperti: "Lah itu acara beliau bukan kok bisa sampai gak tau detail penyelenggaraannya" dari akun @meisu***.
Ada pula yang menuntut: "Proses hukum harus terus berjalan, jangan hanya dilihat KDM ngasih duitnya," dari akun @akbar***.
Bahkan ada yang menyentil: "Kalo waras gubernurnya mundur," menurut akun @mdz***.
Sebagai bentuk tanggung jawab, KDM kabarnya memberikan santunan Rp150 juta kepada keluarga korban meninggal.
Selain itu, Maula Akbar dan Putri Karlina yang seharusnya berbahagia, juga mengunjungi rumah para korban.
Dalam video yang tersebar, Putri Karlina terlihat menangis di hadapan salah satu keluarga korban sambil berujar, "Maafkan saya ya, Bu."
Dalam keterangan kepada wartawan, Maula Akbar mengaku bingung mengapa ada pihak yang menamakan acara syukuran pernikahannya sebagai 'Pesta Rakyat'.
"Yang ada kami membuat itu adalah hiburan rakyat. Hiburan dan pesta itu kan berbeda secara konotasi kata. Hiburan itu bagaimana kita bisa menghibur masyarakat," terangnya.
Putri Karlina menambahkan, niat awal mereka hanyalah menyiapkan makanan untuk masyarakat yang hadir di pernikahannya.
"Ada perkataan saya 'Jangan diumumkan, ini bisa bahaya,' karena menindaklanjuti informasi dari masyarakat 'Oh makan gratis,' itu saya tidak pernah mengonfirmasi, saya tidak pernah mengumumkan," tandasnya.