Joko Anwar Kritisi Aturan Baru Dedi Mulyadi 'Anak Bermasalah Bakal Dikirim ke Barak Militer'
Gosip

Sutradara Joko Anwar angkat suara mengenai peraturan baru yang diumumkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dedi mengungkapkan siswa yang bermasalah akan ditindak dan dihukum dengan dikirim ke barak militer selama 6 bulan.
Untuk prakteknya, anak yang bermasalah dijemput langsung TNI-Polri.
Baca Juga: Jumlah Penonton Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari Capai Enam Ratus Saat Premiere
Penanganan tersebut diklaim bertujuan membina karakter dan perilaku siswa yang dinilai bermasalah.
Mengetahui hal tersebut, Joko Anwar pun angkat suara dan mengkritisi aturan baru itu pada Senin (28/4).
Baca Juga: Profil Putri Karlina Calon Menantu Dedi Mulyadi, Ternyata Janda 3 Anak!
"Kang DediMulyadi71, mengirim anak-anak yang 'bermasalah' ke barak militer atau institusi yang mengajarkan kedisiplinan dengan kepatuhan bukan solusi yang tepat," ungkap Joko.
Menurut Joko, mengirim anak bermasalah ke barak militer bukan solusi terbaik. Terlebih mereka membutuhkan konseling bukan kepatuhan.
"Karena ini tidak membuat kita lebih memahami akar masalah perilaku anak," sambungnya.
Joko merasa anak yang 'bermasalah' membutuhkan pemahaman emosi.
"Mereka butuh pemahaman emosi, penyembuhan trauma, dan bimbingan personal," ucap Joko.
"Bukan sekadar dikondisikan untuk patuh. Barak militer tidak dikondisikan untuk memberikan kebutuhan ini," imbuhnya.
Joko pun mengajak Dedi Mulyadi untuk memahami permasalahan tersebut dengan menonton karya terbarunya 'Pengepungan di Bukit Duri'.
"Kalau sempat, nonton Pengepungan di Bukit Duri ya, Kang. Nuhun," ajak Joko.
Film 'Pengepungan di Bukit Duri' adalah karya ke-11 Joko Anwar di bangku sutradara.
Karya ini bercerita mengenai Edwin yang mencari anak dari kakaknya yang bersekoah di sekolah buangan.