Hadiri Sidang Vadel Badjideh, Nikita Mirzani Emosional LM Enggan Bersaksi di Depannya

Sidang lanjutan kasus dugaan tindak asusila yang menyeret nama Vadel Badjideh dengan korban anak Nikita Mirzani, Laura Meizani (LM), diwarnai perdebatan dan luapan emosi.

Kuasa hukum Vadel Badjideh, Oya Abdul Malik, menjelaskan bahwa LM sempat merasa tidak nyaman untuk memberikan keterangan jika ibunya berada di ruang sidang.

"Lolly (panggilan LM) tidak mau memberikan keterangan, ada ibunya takutnya tersakiti, sehingga dipersilakan ibunya untuk tunggu di luar," kata Oya usai sidang.

Baca Juga: Nikita Mirzani Curhat Ingin Jadi Diri Sendiri di Tengah Kabar Putus dari Ajudan Prabowo

Namun Nikita Mirzani mengungkap keberatannya dan akhirnya majelis hakim mengizinkan ia tetap berada di ruang sidang untuk mendengar kesaksian putrinya.

Nikita Mirzani sendiri mengaku sangat emosional selama persidangan tertutup tersebut, terutama saat menyimak kesaksian putrinya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Gak Akan Maafin Vadel, Ada Kejadian Mengerikan yang Dialami Laura Meizani

"Saya kan sebagai ibu kan pengin dengar bagaimana alur ceritanya, tapi ya sudah, sudah dengar, ya sudah," terang Nikita sambil menahan tangis.

Dalam sidang tersebut, Vadel Badjideh telah menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada Nikita Mirzani.

"Vadel sudah menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada Nikita dan sudah tersampaikan dan sudah dijawab juga," kata Oya Abdul Malik.

Hanya saja pihak Nikita Mirzani menunjukkan sikap yang berbeda. Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, mengungkapkan bahwa kliennya belum bersedia memaafkan.

"Karena bagi dia (Nikita), anaknya tidak mungkin bisa kembali dalam keadaan semula secara mental, secara semuanya," jelasnya.

Fahmi menambahkan bahwa kondisi psikis Nikita Mirzani masih sangat terguncang sehingga belum siap berdamai dengan kenyataan pahit yang menimpa keluarganya.

"Dia belum memberikan maaf, karena dia belum siap untuk melihat kenyataan bahwa hancurnya masa depan anaknya akibat ulah daripada seseorang," bebernya.

Vadel Badjideh sebelumnya telah didakwa dengan sejumlah pasal serius terkait perlindungan anak dan kesehatan.

Dengan dakwaan tersebut, Vadel Badjideh terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Oya Abdul Malik berharap proses hukum ini bisa segera menemui titik terang dan terselesaikan dengan baik.