Apa Agama Hamish Daud? Ternyata Bukan Mualaf Seperti yang Diduga

Publik figur Hamish Daud menjadi sorotan setelah gugatan cerai yang diajukan oleh istrinya, Raisa, ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 22 Oktober lalu. Latar belakang kehidupannya, termasuk soal keyakinan agamanya, turut menjadi perhatian.

Saat menjelang pernikahannya dengan Raisa yang dikenal beragama Islam, publik sempat menduga Hamish sebelumnya adalah non-muslim. Banyak orang yang menduga, Hamish baru memeluk Islam atau menjadi mualaf saat menikahi Raisa.

Namun, faktanya tidak demikian. Anggapan publik mengenai kepercayaan Hamish ternyata salah besar.

Baca Juga: Diungkap Peramal, Raisa Ternyata Sudah Rencanakan Cerai dari Hamish Sejak Tahun Lalu

Meski berparas khas Eropa, Hamish Daud diketahui memeluk agama Islam sejak kecil. Keyakinannya ini bukanlah hasil dari proses mualaf yang dilakukan menjelang pernikahannya dengan Raisa, seperti yang selama ini beredar di masyarakat.

Dikutip dari berbagai sumber, Hamish lahir di Gosford, Australia, pada 8 Maret 1980. Ia merupakan anak dari pasangan David Wyllie, seorang warga negara Australia, dan Latifa Suhdi, seorang ibu yang berdarah Madura. Dalam perjalanan hidupnya, ia juga memiliki ayah sambung, Giovanni Weber, yang meninggal dunia pada Oktober 2023 dan disebut Hamish sebagai sosok mentor serta figur yang sangat dihormati.

Baca Juga: Ini Profil Octopus Startup Daur Ulang Hamish Daud yang Kembali Disorot!

Hamish Daud Dan Raisa [Instagram Hamishdw]

Di luar kehidupan pribadinya, karier Hamish di dunia hiburan dan bisnis juga tercatat cukup sukses. Ia dikenal sebagai model, presenter, dan aktor, dengan program My Trip My Adventure yang mengangkat namanya.

Di sektor wirausaha, ia aktif di bidang keberlanjutan sebagai CEO startup daur ulang sampah non-organik, Octopus, dan pendiri organisasi konservasi laut, Sea Soldier.

Hamish Daud [Instagram]

Namun, bisnisnya belakangan menghadapi tantangan. Perusahaannya dilaporkan mengalami masalah terkait pembayaran gaji karyawan.

Melalui kuasa hukum, Hamish membantah bahwa persoalan tersebut merupakan tanggung jawabnya, dan menyatakan bahwa hal itu berada di bawah kewenangan direktur utama.

Menanggapi berbagai pemberitaan yang beredar, Hamish juga telah melaporkan sejumlah akun media sosial ke pihak kepolisian pada Juli 2025. Ia menuding akun-akun tersebut telah menyebarkan narasi tidak benar yang mencemari nama baiknya, keluarga, serta bisnis yang dijalankannya, dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE.