Wanita Pemeras Mendiang Lee Sun Kyun Dihukum Penjara Tambahan Akibat Kasus Narkoba

Manajer klub malam yang sebelumnya dihukum karena terbukti memeras mendiang aktor Lee Sun Kyun kini mendapat tambahan hukuman penjara dalam kasus narkoba.

Divisi Pidana 3 Pengadilan Tinggi Seoul pada Senin (25/8) menguatkan hukuman satu tahun penjara untuk manajer Kim.

Dia didakwa atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pengendalian Narkotika. Putusan ini mencerminkan hukuman aslinya di persidangan pertama.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Lee Sun Kyun Tersandung Skandal Narkoba

Wanita pemeras bernama Kim sudah menjalani hukuman lima tahun enam bulan penjara karena memeras Lee Sun Kyun senilai 300 juta KRW setara Rp3,5 miliar.

Dengan masa jabatan satu tahun baru yang ditambahkan, dia sekarang akan menjalani total enam tahun dan enam bulan di balik jeruji besi.

Baca Juga: Lee Sun Kyun Meninggal, Agensi Minta Masyarakat Tak Berspekulasi

Pengadilan juga memerintahkan Kim untuk menyelesaikan 40 jam pendidikan rehabilitasi narkoba.

Dengan alasan risiko tinggi pelanggaran berulang dan kejahatan narkoba serius yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Dia didakwa menggunakan metamfetamin dan ganja pada tiga kesempatan terpisah pada tahun 2023.

Pengadilan mengungkap catatannya sebagai pelaku berulang dengan enam hukuman sebelumnya untuk kejahatan serupa sebagai tanggung jawab yang serius.

Dalam kasus tersebut, seorang dokter dari Gangnam berinisial 'A' dituduh memasok sabu, ketamin, dan zat lainnya pada Kim antara Desember 2022 dan Agustus 2023.

Lee Sun Kyun saat red carpet [instagram]

Dia awalnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara tapi pengadilan banding mengurangi hukumannya menjadi satu tahun enam bulan.

Sebelumnya dia sempat terlibat pembelian ganja cair pada tahun 2021.

Majelis hakim di pengadilan memberikan pernyataan mengenai kasus narkoba.

"Sifat kejahatan terkait narkoba membuatnya sulit untuk diungkap, dan ada risiko pelanggaran berulang," kata majelis hakim.

"Mengingat jenis dan frekuensi penggunaan narkotika dalam kasus ini, tingkat kesalahan tidak dapat dianggap ringan," imbuhnya.