Terungkap! Aji Darmaji Ungkap Tanda-tanda Kehadiran Mpok Alpa Setelah Berpulang!

Kehilangan orang tercinta adalah sebuah kenyataan pahit yang harus dihadapi setiap insan. Namun, bagi sebagian orang,

ikatan batin dengan yang telah tiada tak lekang oleh waktu, bahkan seolah-olah menghadirkan sebuah "tanda" dari mereka.

Hal inilah yang kini dialami oleh Aji Darmaji, suami mendiang Mpok Alpa, yang secara emosional mengungkapkan bagaimana ia masih merasakan kehadiran almarhumah dalam hidupnya.

Baca Juga: Drama Keluarga Mpok Alpa: Kakak Ngaku Kecewa, Aji Darmaji Akhirnya Menangis dan Minta Maaf

Dalam sebuah wawancara yang menyentuh hati, Aji Darmaji menceritakan bahwa ia memiliki cara unik untuk "menandai" kehadiran sang istri. Bukan melalui penampakan visual, melainkan melalui indra penciumannya.

"Itu untuk saya aja nandain kayak apa wangi atau apa gitu," ungkap Aji Darmaji.

Baca Juga: Bikin Sedih, Ini Detik-Detik Mpok Alpa Meninggal di Pelukan Suami

"Iya, dari wangi-wangian ciri khas almarhumah kayak gitu," tambahnya.

Aroma wangi yang dulunya melekat erat pada Mpok Alpa kini menjadi sinyal yang kuat bagi Aji. Ia seolah bisa merasakan sang istri berada di dekatnya.

"Oh wanginya ini nih berarti ada di sekitar kita kayak gitu," ujarnya.

Pengalaman ini, menurutnya, bukan sekadar imajinasi, melainkan sebuah sensasi nyata yang ia rasakan berulang kali.

Terakhir kali, pengalaman spiritual ini terjadi belum lama berselang.

"Tadi magrib saya terasa ada almarhumah kayak gitu kan di kamar saya mandi apa kayak ada kayak gitu," tutur Aji dengan nada haru.

Aji Darmaji (Youtube-IndopopEntertaiment)

Momen-momen seperti ini, meskipun membawa duka, juga menjadi pengingat akan cinta yang tak terbatas.

Meskipun masih merasakan sakit atas kepergian sang istri, Aji Darmaji berusaha keras untuk mengikhlaskan.

"Walaupun saya sayang Allah lebih sayang kayak gitu," ucapnya bijak.

Sebuah kalimat yang menunjukkan kedalaman imannya dan penerimaannya terhadap takdir.

"Buat saya saya sayang banget sama almarhumah tapi Allah lebih sayang kayak gitu sama sang pemiliknya kayak gitu. Ya udah saya belajar untuk ikhlas untuk bisa nerima itu walaupun sakit kayak gitu kan ya udahlah gitu tetap untuk ikhlas bahagia gitu," pungkasnya.

Keikhlasan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga demi anak-anak mereka. Aji menyadari bahwa ia harus tetap kuat dan bahagia untuk buah hatinya.

"Karena kan ada anak-anak juga," tambahnya.

Mpok Alpa dan Suami, Aji Darmaji

Anak-anak menjadi sumber kekuatannya untuk terus melangkah maju.

Selain cerita mengenai tanda kehadiran Mpok Alpa, Aji Darmaji juga berbagi kisah tentang niat-niat mulia almarhumah semasa hidup. Mpok Alpa memiliki keinginan untuk menjalankan ibadah umrah dan membesarkan pondok pesantren.

"Kayak mau pergi umrah kan mau besarin pondok kayak gitu kan," kenang Aji.

Niat-niat baik ini menunjukkan kepribadian Mpok Alpa yang dermawan dan peduli terhadap sesama.

Terkait dengan rencana pengembangan pondok pesantren, Aji Darmaji menjelaskan bahwa saat ini pembangunan belum bisa dilakukan secara maksimal.

"Insyaallah kalau sekarang belum bisa karena apa kan semakin lama kan padat tuh tanah tuh nanti kalau saya bangun dulu ngasih badan nanti itu kan ambles tuh ding hari tuh gitu. Jadi kita dua kali tiga kali kerja nanti aja kejap padat baru kita dirapihin kayak gitu kan," ujar Aji.

Mengenai peringatan 40 hari kepergian Mpok Alpa, Aji Darmaji berencana untuk mengajak serta anak-anak mereka.

"Insyaallah penginnya mengajak anak-anak ya gitu karena kan 40 hari tuh pengin ngajak anak-anak," katanya.

Namun, ia juga mempertimbangkan kondisi saat ini yang masih banyak didatangi kerabat dan saudara, sehingga ia tidak ingin meninggalkan mereka.

Di akhir wawancara, Aji Darmaji menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas nama mendiang istri.

"Mohon maaf lahir batin apabila almarhumah dalam bahasa perilaku tingkah laku yang kurang berkenan di hati pemintu mohon maaf lahir batin saya selaku suami yang mewakil almarhumah mohon maaf lahir dan batin," ujarnya penuh kerendahan hati.