Bikin Sedih, Ini Detik-Detik Mpok Alpa Meninggal di Pelukan Suami
Gosip

Duka mendalam masih menyelimuti Aji Darmaji, suami dari almarhumah komedian tercinta, Mpok Alpa.
Dengan suara bergetar dan tatapan mata yang kosong, Aji membagikan sebuah kenangan memilukan yang akan selamanya terukir dalam benaknya, yaitu detik-detik sakral saat sang istri tercinta mengembuskan napas terakhir tepat di dalam dekapannya.
Mpok Alpa diketahui telah berjuang melawan kanker selama tiga tahun terakhir. Kini, Aji mengungkap detik-detik sang istri pergi untuk selamanya.
Baca Juga: Viral Link Video Kuburan Mpok Alpa Dikelilingi Kucing
Momen perpisahan itu bukan hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang cinta, keikhlasan, dan perjuangan seorang istri di penghujung usianya yang didampingi dengan setia oleh belahan jiwanya.
Kisah pilu ini dibagikan Aji Darmaji dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Intens pada Sabtu, 16 Agustus 2025, di mana ia mencoba merangkai kembali kepingan memori terakhirnya bersama Mpok Alpa.
Ia menceritakan bagaimana kondisi kesehatan sang istri menurun secara drastis pada pagi hari itu. Mpok Alpa, yang dikenal publik dengan keceriaan dan tawanya yang renyah, harus berjuang melawan sesak yang hebat.
Baca Juga: Sesuai Perkataan Nabi Muhammad yang Ini, Mpok Alpa Ingin Surga dengan Taat ke Suami
Napasnya terasa begitu berat dan tersengal, seolah setiap helaan menjadi perjuangan terakhir untuk bertahan.
Di tengah pergulatannya dengan maut, Mpok Alpa menunjukkan kekuatan jiwa yang luar biasa. Ia sadar bahwa waktunya di dunia mungkin akan segera berakhir.
Dalam kondisi kritis tersebut, ia masih mampu berkomunikasi dengan Aji. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia memberikan sebuah permintaan terakhir yang menyiratkan kepasrahan.
Ia meminta agar alat bantu pernapasan yang terpasang di tubuhnya segera dilepaskan.
"Dengan lirih ia berkata, 'Pah, tolong copotkan ini, ya. Mama sudah tidak kuat lagi, napas Mama rasanya sudah sampai di sini'," ungkap Aji, berusaha menirukan ucapan terakhir istrinya dengan suara yang tertahan oleh kesedihan.
Permintaan tersebut menjadi penanda bahwa Mpok Alpa telah siap dan ikhlas untuk pergi, sebuah isyarat perpisahan yang begitu menyayat hati bagi Aji.
Sebagai seorang suami yang tak pernah beranjak dari sisinya, Aji Darmaji memahami isyarat itu dengan hati yang hancur namun berusaha tegar.
Ia tahu tugas terakhirnya adalah memastikan sang istri pergi dengan tenang dan damai. Dengan penuh kasih sayang, Aji mendekap erat tubuh Mpok Alpa, memberikan kehangatan dan kekuatan terakhir.
Ia kemudian membisikkan kalimat suci, menuntun sang istri untuk mengucapkan kalimat tauhid sebagai bekal perjalanannya menuju keabadian.
"Saya langsung memeluknya dan berbisik, 'Ikuti Papa, ya'. Saya tuntun dia mengucapkan Laa ilaaha illallah," kata Aji.
Lafaz 'Allah' yang terucap dari bibir Mpok Alpa menjadi kata terakhirnya di dunia, sebuah penutup yang indah dari segala perjuangan hidupnya.
Tepat setelah itu, di dalam pelukan hangat suaminya, Mpok Alpa menutup matanya untuk selamanya. "Matanya ketutup, napasnya udah nggak ada," lanjut Aji dengan pilu.
Meskipun tanda-tanda kehidupan telah sirna, tim medis yang bertugas tetap melakukan prosedur untuk memastikan kondisi Mpok Alpa secara klinis.
Dokter menyatakan Mpok Alpa sudah meninggal dunia.