Taeil eks NCT Cuma Dipenjara 3,5 Tahun Hasil Putusan Pengadilan Karena Akui Memerkosa

Sidang kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan Taeil eks NCT kembali digelar pada Kamis (10/7).

Sebelumnya pada 18 Juni, jaksa penuntut umum meminta hukuman tujuh tahun penjara untuk setiap terdakwa.

Di sidang pertama, pelaku Taeil dan rekan terdakwanya, Lee dan Hong hadir atas dugaan pemerkosaan kuasi.

Baca Juga: SM Entertainment Resmi Putus Kontrak Taeil eks NCT Imbas Kasus Kekerasan Seksual

Hari ini Pengadilan Distrik Pusat Seoul Divisi Pidana 26 menjatuhkan hukuman hanya tiga tahun enam bulan penjara pada Taeil, Lee dan Hong.

Hukuman ini berkurang dari permintaan JPU yang 7 tahun kini ketuk palu hanya 3,5 tahun.

Baca Juga: Kasus Taeil eks NCT Dilimpahkan ke Kejaksaan, Korban Kekerasan Seksual Lebih dari 1 Orang?

Mereka terbukti melanggar Undang-Undang Kasus-Kasus Khusus Mengenai Hukuman Kejahatan Seksual (Pemerkosaan Kuasi Berat).

Pengadilan juga memerintahkan mereka untuk menyelesaikan 40 jam pendidikan kekerasan seksual.

Serta tambahan memberlakukan pembatasan pekerjaan lima tahun di institusi yang melibatkan anak-anak atau remaja.

Pengadilan pun mengungkapkan hal terkait hukuman pada Taeil dan dua terdakwa lainnya.

"Para terdakwa mengakui kejahatan itu, dan berdasarkan bukti, mereka dinyatakan bersalah," ungkap pengadilan.

"Korban dalam keadaan tidak berdaya karena mabuk, dan kejahatan itu dilakukan di kediaman Mr. Lee," sambungnya.

Taeil eks NCT diputus penjara 3,5 tahun [instagram]

Karena peristiwa tidak menyenangkan itu, korban mengalami trauma.

"Turis asing itu mengalami trauma psikologis yang signifikan karena dia diserang di tempat yang tidak dikenal," beber pengadilan.

"Namun, pengadilan menganggap fakta tiga terdakwa adalah pelaku pertama kali dan bahwa korban tidak ingin mengejar hukuman sebagai faktor yang menguntungkan," lanjutnya.

Kuasa hukum Taeil sebelumnya meminta keringanan hukuman dengan alasan bahwa mantan member NCT mengajukan pengakuan tertulis pada pihak berwenang.

"Karena pengakuan itu dilakukan setelah penggeledahan dan penyitaan terdakwa, itu tidak dapat dianggap sebagai penyerahan sukarela dan dengan demikian tidak menjamin pengurangan hukuman," tolak pengadilan.

Ketika hakim bertanya apakah para terdakwa memiliki komentar tentang penangkapan itu, Taeil tidak berbicara.

Tuduhan itu berasal dari insiden pada Juni tahun lalu ketika Taeil dan kaki tangannya diduga melakukan pelecehan seksual pada wanita asing yang mabuk.