K-POP

Pura-pura Jadi Perempuan, Sister Hong Kencani 1.600 Lelaki!

15 Juli 2025 | 19:11 WIB
Pura-pura Jadi Perempuan, Sister Hong Kencani 1.600 Lelaki!
Wajah asli Sister Hong atau Sister Red tipu ribuan lelaki dengan menyamar menjadi peremapuan. [X]

Korban kebohongan Sister Hong mencapai ribuan orang. Konon, dengan menyamar menjadi perempuan tulen, Sister Hong atau Sister Red kencani lebih dari 1.000 pria.

rb-1

Hal ini diketahui dari salah satu unggahan di X (dulu Twitter). 

"Skandal Sister Hong Nanjing China.Korbannya cowo-cowo sampai lebih 1600 orang. Infonya beraksi lewat X. Karena ulahnya yang bersangkutan sudah di polisi setempat. Ini pada gak bisa bedain cewe asli sama sadako versi bapak-bapak kah? Dunia begitu sibuk, met hari Senin aja," tuslis akun X @NyaiiBubu.  

Baca Juga: Biodata Dea Anggriani "Sister Hong" Lombok, Diduga Banyak Pria Jadi Korban

rb-2

Sister Hong atau Sister Red menyamar jadi perempuan dan kelabui ribuan laki-laki. [Instagram]Sister Hong atau Sister Red menyamar jadi perempuan dan kelabui ribuan laki-laki. [Instagram]Sebelumnya diberitakan, Tiongkok dibuat geger dengan munculnya nama Sister Hong, alias Sister Red, yang langsung jadi hot topic di berbagai platform sosial media. Bukan karena fashion-nya yang nyentrik atau video live streaming yang menggemaskan, melainkan terungkapnya Sister Hong  sebagai pelaku utama di balik ribuan video asusila yang viral.

Yang bikin semua orang shocked, Sister Hong ternyata bukan wanita seperti yang selama ini ditampilkan. Sosok di balik wig dan makeup tebal itu adalah pria berusia 38 tahun bernama Jiao! Selama ini, dia berhasil menyamar jadi wanita super feminin dan sukses menipu banyak pria dengan pesonanya yang palsu.

Biar makin meyakinkan, Jiao totalitas banget dalam menjalankan perannya. Ia rela tampil full glam: makeup cetar, rambut palsu, outfit wanita yang fashionable seperti rok mini dan dress manis. Gaya ini sukses bikin banyak pria jatuh hati dan bahkan mau datang ke rumahnya.

Baca Juga: Heboh! Kasus 'Sister Hong' Versi Indonesia, Sosok MUA di Lombok Diduga Pria Menyamar Sebagai Wanita

Tapi inilah plot twist-nya—di balik semua “kebaikan” itu, ada niat jahat yang sangat meresahkan. Diam-diam, Jiao memasang kamera tersembunyi di dalam rumah. Semua aktivitas pribadi dengan para pria itu direkam tanpa izin. Parahnya lagi, video-video tersebut diunggah ke grup tertutup online, yang hanya bisa diakses jika membayar biaya keanggotaan sebesar 150 yuan (sekitar Rp341 ribu)!

Ini jelas bukan sekadar soal drama percintaan palsu—tapi soal keuntungan finansial lewat konten eksploitasi yang melanggar privasi. Walau tidak ada transaksi uang langsung dalam hubungannya dengan para korban, Jiao meminta imbalan "sederhana" seperti buah, susu, snack, hingga minyak goreng sebagai bentuk apresiasi atas “keramahannya”.

Visual yang tersebar di media sosial menunjukkan pria-pria yang datang membawa oleh-oleh, terlihat sangat kontras dengan kejahatan manipulatif yang dilakukan Jiao diam-diam. Publik pun makin marah karena kejahatan ini terjadi di bawah kedok citra polos dan feminim yang penuh tipu daya.

Kasus ini langsung memicu diskusi besar-besaran di internet, terutama soal identitas gender, eksploitasi seksual, dan penyebaran konten pribadi tanpa izin. Polisi sudah mulai menyelidiki lebih dalam, sementara netizen terus menyerukan agar pelaku diberi hukuman setimpal atas pelanggaran privasi dan kejahatan seksual yang dilakukan.

Tag Sister Hong Sister Red