TERBONGKAR! Sister Hong Ternyata Pria 38 Tahun, Viral karena Ratusan Video Asusila!
Tiongkok lagi-lagi dibuat geger dengan munculnya nama Sister Hong, alias Sister Red, yang langsung jadi hot topic di berbagai platform sosial media. Bukan karena fashion-nya yang nyentrik atau video live streaming yang menggemaskan, melainkan terungkapnya Sister Hong sebagai pelaku utama di balik ribuan video asusila yang viral.
Yang bikin semua orang shocked, Sister Hong ternyata bukan wanita seperti yang selama ini ditampilkan. Sosok di balik wig dan makeup tebal itu adalah pria berusia 38 tahun bernama Jiao! Selama ini, dia berhasil menyamar jadi wanita super feminin dan sukses menipu banyak pria dengan pesonanya yang palsu.
Biar makin meyakinkan, Jiao totalitas banget dalam menjalankan perannya. Ia rela tampil full glam: makeup cetar, rambut palsu, outfit wanita yang fashionable seperti rok mini dan dress manis. Gaya ini sukses bikin banyak pria jatuh hati dan bahkan mau datang ke rumahnya.
Baca Juga: Pura-pura Jadi Perempuan, Sister Hong Kencani 1.600 Lelaki!
Wajah asli Sister Hong alias Sister Red. [X]Tapi inilah plot twist-nya—di balik semua “kebaikan” itu, ada niat jahat yang sangat meresahkan. Diam-diam, Jiao memasang kamera tersembunyi di dalam rumah. Semua aktivitas pribadi dengan para pria itu direkam tanpa izin. Parahnya lagi, video-video tersebut diunggah ke grup tertutup online, yang hanya bisa diakses jika membayar biaya keanggotaan sebesar 150 yuan (sekitar Rp341 ribu)!
Ini jelas bukan sekadar soal drama percintaan palsu—tapi soal keuntungan finansial lewat konten eksploitasi yang melanggar privasi. Walau tidak ada transaksi uang langsung dalam hubungannya dengan para korban, Jiao meminta imbalan "sederhana" seperti buah, susu, snack, hingga minyak goreng sebagai bentuk apresiasi atas “keramahannya”.
Visual yang tersebar di media sosial menunjukkan pria-pria yang datang membawa oleh-oleh, terlihat sangat kontras dengan kejahatan manipulatif yang dilakukan Jiao diam-diam. Publik pun makin marah karena kejahatan ini terjadi di bawah kedok citra polos dan feminim yang penuh tipu daya.
Baca Juga: Biodata Dea Anggriani "Sister Hong" Lombok, Diduga Banyak Pria Jadi Korban
Kasus ini langsung memicu diskusi besar-besaran di internet, terutama soal identitas gender, eksploitasi seksual, dan penyebaran konten pribadi tanpa izin. Polisi sudah mulai menyelidiki lebih dalam, sementara netizen terus menyerukan agar pelaku diberi hukuman setimpal atas pelanggaran privasi dan kejahatan seksual yang dilakukan.