Perjalanan Spiritual Farel Prayoga, Ulang Baca Syahadat Demi Keyakinan yang Tulus

Penyanyi cilik Farel Prayoga menjadi sorotan publik, bukan karena prestasinya di dunia musik, melainkan karena kisah perjalanan spiritualnya yang menyentuh hati. Belakangan terungkap bahwa pelantun Ojo Dibandingke itu merupakan seorang mualaf yang telah dua kali mengucapkan dua kalimat syahadat.

Kabar ini pertama kali diketahui dari pernyataan sang manajer, Rais, yang menjelaskan alasan memilih sekolah swasta Islam di Jakarta untuk Farel. Menurut Rais, keputusan itu tidak hanya soal pendidikan umum, tetapi juga pembinaan agama bagi Farel sebagai seorang mualaf.

"Apalagi Farel sebagai mualaf kan, jadi bukan pendidikan umur aja, pendidikan agamanya juga," ungkap Rais saat ditemui bersama Farel Prayoga di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Baca Juga: Miris! Tabungan Miliaran Farel Prayoga Habis Dibuat Keluarga Foya-Foya

Farel Prayoga bersama manajer, Rais. (FTNews/Raka)

Dalam kesempatan tersebut, Farel menceritakan bagaimana ia memantapkan hati untuk memeluk Islam. Ia mengaku telah dua kali mengucapkan dua kalimat syahadat karena merasa pengucapan pertamanya belum dilakukan dengan keyakinan penuh.

"Aku syahadat tuh kebetulan pernah sama manajerku yang pertama, cuman aku kayak ngerasa tuh kurang yakin gitu loh," tutur Farel Prayoga dengan jujur.

Baca Juga: Ibu Kandung Farel Prayoga Tolak Semua Pemberian Anak Meski Kerjanya Cuma Buruh Cuci

Farel kemudian memilih untuk mengulang proses bersyahadat dengan niat yang lebih tulus. Kesempatan itu datang ketika ia berkunjung ke Aceh dua tahun lalu bersama sang manajer, Rais.

Farel Prayoga.

Di sana, ia kembali mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Raya Baiturrahman dengan dibimbing langsung oleh orang tua Rais.

"Aku ingin mualaf sekali lagi yang benar-benar tulus lah dari aku sendiri. Jadi kayak aku dibawa sama Om (Rais) ke Aceh ya," pungkas Farel. 

Kini, setelah mantap memeluk Islam, Farel mulai memperdalam ilmu agama. Ia belajar membaca Iqra dan rutin mengikuti pelajaran tahfidz di sekolahnya. Rais menyebut bahwa pembinaan agama menjadi bagian penting dari keseharian Farel.

“Saya lebih ke agama sih, karena dia mualaf kan. Jadi saya datangkan guru ngaji,” jelas Rais. Ia juga menyebut perkembangan Farel cukup baik. Hingga sekarang, Farel sudah belajar ngaji hingga iqra 3.

Rais menegaskan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar agama. Farel pun mengaku menikmati prosesnya meski masih mengalami kesulitan.

“Kesulitannya apa ya, wajarnya anak belajar sih, paling kayak hafal-hafalin gitu-gitu, biasanya masih lupa-lupa,” ujarnya polos.

Selain belajar di sekolah, Farel juga rutin mengaji di rumah bersama guru ngaji yang didatangkan khusus. 

“Datang, datangkan guru ngajinya sore. Kayak hari ini surat ini, nah besok berarti Farel surat ini ya, gitu-gitu,” cerita Rais.