Penyeliidikan Bang Si Hyuk Founder HYBE Berlanjut, Otoritas Siap Ajukan Proses Hukum
K-POP

Berita yang cukup mengejutkan datang dari dunia industri hiburan Korea. Bang Si Hyuk, sosok di balik berdirinya HYBE—agensi besar yang menaungi BTS, SEVENTEEN, dan banyak artis ternama lainnya—kini tengah menjadi sorotan dalam penyelidikan serius oleh otoritas keuangan Korea Selatan.
Menurut laporan terbaru, Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) sedang bersiap untuk meminta penyelidikan pidana terhadap Bang. Fokusnya adalah dugaan adanya transaksi curang yang terjadi saat HYBE bersiap melakukan IPO (penawaran saham perdana) beberapa tahun lalu.
Sumber dari industri menyebutkan bahwa pada tahun 2019, Bang Si Hyuk mengatakan kepada investor awal bahwa HYBE tidak memiliki rencana untuk melantai di bursa. Namun, di waktu yang sama, ternyata perusahaan sudah mulai proses IPO secara diam-diam, termasuk mengajukan auditor—salah satu syarat utama dalam proses tersebut.
Baca Juga: HYBE Berkuasa, SM- JYP-YG Entertainment Gigit Jari di GDA 2024
Pernyataan tersebut diyakini membuat investor awal menjual saham mereka ke sebuah perusahaan investasi yang didirikan oleh orang dekat Bang. Setelah itu, HYBE lanjut dengan rencana IPO mereka, dan ini memunculkan dugaan bahwa informasi sengaja tidak dibuka secara jujur.
Hal yang semakin memperkeruh keadaan adalah ditemukannya perjanjian bagi hasil antara Bang dan dana investasi tersebut. Ia dikabarkan menerima sekitar 30% dari keuntungan—jumlah yang mencapai hampir 400 miliar won Korea atau sekitar 291 juta dolar. Namun, hal ini tidak pernah tercantum dalam dokumen resmi IPO.
FSS menyebut ini sebagai bentuk “perdagangan tidak adil yang menipu” berdasarkan hukum pasar modal Korea. Mereka pun sedang menyiapkan langkah hukum dengan membawa kasus ini ke jaksa. Sementara itu, Kepolisian Seoul juga menjalankan penyelidikan terpisah atas kasus yang sama.
Baca Juga: Min Hee Jin Nggak Terbukti Pengen Ambil Alih ADOR Seperti yang Dilaporkan HYBE
HYBE sebelumnya sudah merespons dengan mengatakan bahwa semua transaksi dilakukan secara legal dan sudah melewati tinjauan hukum. Namun, dengan makin banyaknya temuan, publik kini mulai bertanya-tanya soal transparansi dalam proses bisnis HYBE.
Yang menarik, penyelidikan ini sebenarnya sudah dimulai sekitar enam bulan lalu. Awalnya, pihak berwenang hanya melihat kemungkinan pelanggaran administratif, tapi kini mereka melihat indikasi penipuan yang lebih besar dan serius.
Kalau dugaan ini terbukti, konsekuensinya bisa sangat berat. Di Korea, penipuan dengan keuntungan di atas 5 miliar won bisa dikenai hukuman penjara minimal lima tahun, bahkan bisa seumur hidup.
Banyak penggemar kini merasa khawatir, bukan hanya karena menyangkut tokoh besar di balik agensi favorit mereka, tapi juga karena kasus seperti ini bisa merusak citra industri K-Pop secara keseluruhan. Kita semua tentu berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan—dan kebenaran bisa segera terungkap.