Penulis Henry Manampiring Bagikan Pengalaman Syuting Siksa Kubur Garapan Joko Anwar

Penulis Henry Manampiring bagikan pengalaman pertamanya menjadi aktor di film Siksa Kubur garapan Joko Anwar.

Dia membagikan informasi itu melalui media sosialnya beberapa waktu yang lalu.

Awalnya Joko Anwar menuliskan beberapa data dan fakta mengenai para cast yang turut serta di film yang tayang pada Kamis (11/4).

Baca Juga: Joko Anwar Buka Casting Aktor Kekar Jago Nari Buat Film Terbaru, Tertarik?

"Henry Manampiring, praktisi periklanan, brand strategist lulusan Universitas padjajaran dan Universitas of Melbourne ini dikenal sebagai penulis buku andal," tulis Jokan.

"Filosofi Teras karyanya tentang stoisisme sudah terjual hampir 400 ribu eksemplar," lanjut Jokan memamerkan karya Henry.

Joko pun memuji penampilan Henry ketika berakting di Siksa Kubur.

Baca Juga: Jumlah Penonton Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari Capai Enam Ratus Saat Premiere

"Tampil singkat namun berkesan dalam Siksa Kubur untuk aktingnya yang pertama," puji Jokan.

Menanggapi postingan Joko Anwar, Henry pun membalasnya.

"Karakter gw yang tampil singkat aja dikasih background LENGKAP BANGET, sampe ada soal pertengkaran gw dengan 'anak anak' gw yang relijius," kata Henry.

Joko Anwar di beberapa kesempatan mengatakan bahwa dia begitu detail ketika membuat seorang karakter.

Cara itu dilakukan di setiap karakter yang ada di film buatannya. Tidak terkecuali karakter yang hanya muncul sebentar seperti Henry Manampiring.

"Seperti film-film saya sebelumnya, tiap pemain Siksa Kubur diberikan character background yang lengkap mulai dari mereka lahir sampai cerita dalam skenario dimulai," papar Joko Anwar di Twitternya.

Seperti film-film saya sebelumnya, tiap pemain Siksa Kubur diberikan character background yang lengkap mulai dari mereka lahir sampai cerita dalam skenario dimulai. Script reading dimulai dari pembahasan tiap karakter empat mata dengan saya selaku sutradara dan penulis skenario.… pic.twitter.com/w6OjwOTsce

— Joko Anwar (@jokoanwar) April 6, 2024

Jokan melanjutkan bahwa script reading dimulai dari pembahasan tiap karakter empat mata dengan dirinya selaku sutradara dan penulis skenario.

"Setelah tiap karakter dianggap kuat dan pemain paham luar dalam karakternya, baru akan masuk ke script reading, baik dalam grup kecil maupun grup besar," ungkap Jokan.

Inilah yang membuat pecinta film Joko Anwar merasa terikat pada setiap karakter yang muncul sehingga muncul empati.

Tak jarang meski film itu sudah tidak tayang, mereka masih saja teringat dengan karakter di film Jokan.