Leony Fitria Bongkar Laporan Keuangan Pemkot Tangsel, Soroti Anggaran Souvenir Rp20 Miliar!
Gosip

Artis cantik Leony Fitria kembali menjadi sorotan publik. Setelah sempat mengeluhkan besarnya pajak warisan rumah yang didapatnya, kini Leony Fitria menyoroti laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).
Leony Fitria menyoroti rincian anggaran Pemkot Tangsel yang diperoleh dari uang rakyat melalui pajak. Melalui unggahan Instagramnya, mantan personil Trio Kwek-kwek itu mendapatkan informasi laporan keuangan Pemkot Tangsel dari website resmi mereka, yaitu https://tangerangselatankota.go.id.
Dari laman resmi Pemkot Tangsel tersebut, termuat file laporan keuangan yang berisi 520 halaman dan menyoroti tiap-tiap anggarannya. Namun, ada beberapa rincian yang membuat mata Leony mendadak terbelalak.
Informasi pertama yang disampaikan yaitu terkait besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Tangsel tahun 2024 yang sebesar Rp5 triliun. Salah satu sumber PAD Pemkot Tangsel yang disorot Leony yaitu berasal dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Dari BPHTB menyumbang sekitar Rp733 miliar-an," tulis Leonyvh, dilansir pada Minggu, (21/9/2025).
Leony menyoroti besaran pengeluaran yang dibagi ke dalam 127 program. Salah satu yang menjadi perhatian adalah besaran anggaran untuk Program Peningkatan Peran Partai Politik dan Lembaga Pendidikan melalui Pendidikan Politik dan Pengembangan Etika serta Budaya Politik yang menyedot anggaran lebih dari Rp50 juta.
Leony Fitria soroti laporan keuangan Pemkot Tangsel
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti nominal gaji dan tunjangan pegawai pemerintahan yang mencapai Rp1,2 triliun.
"1,2 Triliun buat bayar gaji dan tunjangan pegawai nih. Oya, BLUD itu Badan Layanan Umum Daerah," ungkap Leony lagi yang turut menyoroti besaran beban pegawai BLUD mencapai Rp56 miliar lebih.
Berikut adalah beberapa besaran anggaran yang menjadi konsen Leony.
1. Barang dan jasa termasuk biaya Perjalanan Dinas (Rp117 miliar) yaitu Rp1,8 triliun.
2. Alat tulis kantor Rp38 miliar )kertas dan cover Rp6 miliar).
3. Souvenir Rp20 miliar
4. Makan minum rapat Rp60 miliar.
5. Beban Jasa Kantor (Biaya operasional kantor) Rp750 miliar.
6. Pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi Rp731 juta.
7. Perjalanan Dinas Rp117 miliar
8. Dana Beasiswa Rp13 miliar
9. Dana BOSP senilai Rp90 miliar
10. Bantuan Sosial Rp136 juta.
s
Leony tampak tercengang lantaran melihat biaya untuk kebutuhan lembaga begitu besar, tetapi yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat justru terbilang sedikit.
"Nah uang pajak dari rakyat untuk rakyat kan berarti ini ya yang beban pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi 731 juta aja ceunah. Kita ga boleh suudzon, di Tangsel mungkin ga banyak jalanan rusak jadi segitu aja udah cukup biayanya selama setahun," terang Leony lagi.
Leony juga menyoroti anggaran untuk bansos yang terbilang sangat minim.
"136.421.607:43.330 = 3.148. Berarti per orang tuh cuma dapat 1 bungkus mie instan dalam setahun," terang Leony.
Unggahan Leony itu pun seketika menjadi sorotan. Tak sedikit publik figur yang ikut dibuat gregetan karenanya.
"Whaduhhhhh sebagai warga TangSel saya SHOCK…. Segini gedenya??? Sementara sampahhhhh melimpah… saluran air, kemacetan, fasilitas publik macammmm Arghhh sudahlah…, balas teukuzacky.
"alat tulis kantor 38 M, souvenir 20 M, perjalanan dinas 117 M, sementara buat farmasi dan alat kesehatan cuma 709 juta. Atk lebih penting dari alat2 kesehatan RSUD & puskesmas," ungkap
"Sovenir apa sampe 20 M," tanya utihamartiwi.erik_laverdes.