Kocak! Nunung Pernah Diancam Masuk Bui oleh Suami Gegara Emosian

Komedian Nunung membagikan cerita kocak namun mengkhawatirkan tentang pengalamannya diancam sang suami, Iyan Sambiran, akan dimasukkan ke kantor polisi. 

Kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu itu berawal dari hal sepele yakni Nunung yang lapar dan menjadi sangat emosional.

Nunung menceritakan kala itu dia belum ditawari makan oleh suaminya, sehingga rasa lapar memicu emosinya. 

Baca Juga: Sule Tawarkan Salah Satu Rumahnya Untuk Ditinggali Nunung Tapi Ditolak

"Terus aku marah-marah gitu sama suami dan aku ngoceh-ngoceh terus," cerita Nunung sambil tertawa di Studio Rumpi, TransTV, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).

Merasa kesal dengan omelan sang istri, Iyan Sambiran pun mengeluarkan "ancaman" yang membuat Nunung langsung diam. 

Baca Juga: Cerita Nunung Harus Seksi dan Tak Boleh Lucu di Srimulat

"Mungkin dia kesal ya terus dia bilang, 'Kalau masih begitu (emosian dan marah-marah) nanti keluar tol aku belokin ke kantor polisi, biar aku dimasukin ke sana," sambung Nunung, menirukan ucapan suaminya.

Mendengar ancaman itu, Nunung mengaku langsung "kicep" atau terdiam. 

Dia lantas meminta maaf kepada suaminya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

"Ya aku minta maaf akhirnya daripada aku dimasukin ke kantor polisi kan, jadinya ya sudah aku gak marah lagi akhirnya," paparnya.

Komedian 62 tahun ini menjelaskan saat itu mereka sedang dalam perjalanan di jalan yang sepi dan jauh. 

Ancaman dari sang suami pun cukup membuat Nunung takut. 

"Ya aku kan takut toh diancam begitu, ya itu karena memang belum ditawari makan sih makanya aku marah-marah kayak orang kesetanan," jelasnya lagi seraya tertawa.

Kejadian unik ini menjadi pelajaran berharga bagi Nunung untuk lebih mengontrol emosinya. 

Anggota grup lawak Srimulat ini mengaku kini menjadi lebih sabar dan tidak lagi meluapkan amarah yang meledak-ledak seperti dulu. 

"Kejadian itu dua kali pernah (diancam begitu) tapi setelahnya sudah gak marah lagi," pungkas Nunung, menunjukkan bahwa pengalaman tersebut cukup efektif mengubah perilakunya.