Kantor HYBE Digerebek Kejaksaan Setempat, Imbas Kasus Bang Si Hyuk?
K-POP

Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul pada hari Kamis, 29 Mei 2025, dilaporkan telah melakukan operasi penggeledahan dan penyitaan di markas besar HYBE, perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan.
Tindakan ini merupakan bagian dari investigasi terhadap dugaan praktik keuangan ilegal yang melibatkan salah satu eksekutif perusahaan, memicu kekhawatiran serius di industri hiburan dan pasar modal.
Investigasi kejaksaan saat ini berfokus pada seorang eksekutif HYBE, yang hanya diidentifikasi sebagai Tuan A.
Baca Juga: HYBE Berkuasa, SM- JYP-YG Entertainment Gigit Jari di GDA 2024
Ia dicurigai memperoleh keuntungan finansial secara tidak sah dengan memanfaatkan informasi internal yang belum dipublikasikan. Dugaan ini mengarah pada penyalahgunaan informasi demi kepentingan pribadi.
Otoritas meyakini bahwa Tuan A membeli saham YG Plus pada awal tahun 2021. Pembelian ini diduga dilakukan setelah ia memperoleh informasi awal mengenai rencana HYBE (yang saat itu dikenal sebagai Big Hit Entertainment) untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Dari transaksi yang dicurigai ini, Tuan A diduga meraup keuntungan sekitar 240 juta KRW, setara dengan sekitar 175.000 Dolar Amerika Serikat.
Baca Juga: Min Hee Jin Nggak Terbukti Pengen Ambil Alih ADOR Seperti yang Dilaporkan HYBE
Secara terpisah, unit investigasi kejahatan keuangan dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul juga telah memulai penyelidikan.
Pada 28 Mei 2025, pihak kepolisian mengajukan surat perintah penggeledahan untuk menyelidiki HYBE, menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi masalah hukum dari berbagai lembaga penegak hukum.
Penyelidikan kepolisian ini kini meluas dan mencakup dugaan penipuan perdagangan yang melibatkan Ketua HYBE, Bang Si Hyuk. Tokoh sentral di balik kesuksesan global BTS ini kini berada di bawah pengawasan ketat, menambah kompleksitas permasalahan hukum yang membelit perusahaan.
Ketua Bang Si Hyuk dituduh telah menyesatkan para pemegang saham pada akhir tahun 2019. Ia diduga menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO), namun perusahaan justru melanjutkan dengan proses IPO tak lama setelah pernyataan tersebut. Jika tuduhan ini terbukti, tindakan ini dapat dikategorikan sebagai penipuan pasar modal.
Lebih lanjut, Layanan Pengawas Keuangan Korea Selatan (FSS) juga telah meluncurkan peninjauan terhadap kasus ini. Keterlibatan FSS mengindikasikan tingkat keseriusan investigasi dan menunjukkan bahwa otoritas keuangan di Korea Selatan berkomitmen untuk menindak dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh HYBE.
Serangkaian penyelidikan dan tuduhan ini tentu saja menimbulkan tekanan signifikan bagi HYBE, yang selama ini dikenal sebagai kekuatan dominan di industri K-pop. Citra integritas dan transparansi perusahaan kini dipertaruhkan di tengah pengawasan yang semakin intensif dari berbagai pihak berwenang.
Dengan adanya operasi penggeledahan, investigasi terhadap eksekutif Tuan A, dugaan penipuan yang melibatkan Ketua Bang Si Hyuk, serta peninjauan oleh FSS, kasus ini diperkirakan akan terus menjadi sorotan publik dan media.
Perkembangan lebih lanjut dari investigasi ini akan sangat dinantikan oleh investor, penggemar, dan seluruh pemangku kepentingan di industri hiburan.