Jawab Kritik Atalia Praratya, Dedi Mulyadi Sindir Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil?

Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait jumlah 50 siswa dalam satu kelas menuai kritik, salah satunya dari anggota DPR RI Komisi VIII, Atalia Praratya.

Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut menilai kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak manusiawi.

Ia juga membandingkannya dengan Sekolah Rakyat dan standar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang membatasi maksimal 36 siswa per kelas.

Baca Juga: Rayyanza Putra Raffi Ahmad Kegep Dedi Mulyadi saat Bolos Sekolah Demi Nongkrong

Melalui Instagram pribadinya pada Sabtu, 2 Agustus 2025, Dedi Mulyadi menanggapi kritik Atalia.

Dedi menjelaskan bahwa tidak semua sekolah di Jawa Barat menampung 50 siswa dalam satu kelas, melainkan hanya 38 sekolah.

Ia menegaskan, kebijakan ini adalah upaya terpaksa demi mencegah anak-anak putus sekolah, terutama yang tinggal dekat sekolah tetapi tidak tertampung.

Baca Juga: Ilham Habibie Bongkar Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Rp2,6 Miliar tapi Belum Lunas

"Itu pun kami lakukan terpaksa dibanding mereka tidak sekolah, mereka tinggal rumahnya dekat sekolah," jelasnya.

Dedi Mulyadi  juga tak sepakat jika Atalia Praratya membandingkan kondisi sekolah di Jawa Barat dengan Sekolah Rakyat yang baru berdiri tahun 2025 ini.

Dedi mendukung penuh keberadaan Sekolah Rakyat, hanya saja tidak bisa dibandingkan dengan kondisi sekolah di Jawa Barat.

Ia kemudian memaparkan data terkait pembangunan sekolah di Jawa Barat yang harus menampung 800 ribu siswa.

Kuota kelas membludak karena pembangunan sekolah baru di Jawa Barat sangat sedikit sejak 2020 saat masih dipimpin Ridwan Kamil.

"Karena di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2020 sampai saat ini membangun sekolah barunya sangat sedikit," beber Dedi Mulyadi.

Sejak 2020 hingga 2024, hanya 14 sekolah baru yang dibangun Pemprov Jabar: 2 unit pada 2021, 1 unit pada 2022, 6 unit pada 2023, dan 5 unit pada 2024.

Sementara itu, Dedi Mulyadi yang baru menjabat Gubernur sejak 2025 berencana membangun 15 unit sekolah baru tahun ini (11 SMA, 2 SMP, dan 2 SMK).

"InsyaAllah tahun depan saya akan membangun 50 unit agar anak-anak di Jawa Barat bisa sekolah dengan baik," tandasnya.