Gaduh Anak Zulkifli Hasan Pamer Gelas Starbucks di Ka'bah, Ujung-ujungnya Minta Maaf!

Zita Anjani, putri Ketum PAN Zulkifli Hasan, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena kiprah politiknya, melainkan unggahannya di media sosial yang menuai kontroversi. Zita diketahui memposting foto dirinya sedang minum kopi Starbucks dengan latar belakang Ka'bah di Mekkah, Arab Saudi.

Unggahan ini sontak memicu kecaman netizen, banyak yang menilainya tidak menghormati kesucian tempat ibadah dan dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap Israel, mengingat Starbucks diboikot oleh beberapa negara karena mendukung pendudukan Israel di Palestina.

Menyadari kegaduhan yang ditimbulkan, Zita pun menyampaikan permintaan maafnya melalui media sosial. Ia mengaku tidak bermaksud pamer, melainkan ingin memprotes keberadaan Starbucks di Tanah Suci.

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

rb-2

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Zita Anjani (@zitaanjani)

Zita merasa geram melihat banyaknya gerai Starbucks di Mekkah dan Madinah, padahal menurutnya tempat suci tersebut seharusnya hanya diisi dengan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

"Dari lubuk hati yang paling dalam, gue mau menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya, kepada semuanya atas kegaduhan akibat dari postingan kopi," kata Zita Anjani dalam video yang viral di media sosial.

Namun, klarifikasi Zita tak lantas meredakan situasi. Netizen masih banyak yang meragukan ceritanya, bahkan beberapa mempertanyakan perubahan penampilannya. Zita yang dikenal berhijab selama masa kampanye, kini tampil dengan gaya yang lebih terbuka.

Zita Anjani, anak Zulkifli Hasan. [Instagram]
Hal ini membuat banyak yang berspekulasi bahwa Zita hanya mencari sensasi dan ingin menarik perhatian publik.

Kontroversi ini pun memunculkan berbagai pertanyaan. Apakah Zita memang berniat baik untuk mengkritik keberadaan Starbucks di Tanah Suci, atau hanya mencari sensasi? Apakah perubahan penampilannya memengaruhi kredibilitasnya sebagai politisi muda?

Terlepas dari motifnya, Zita patut belajar dari kejadian ini. Sebagai figur publik, ia harus lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan memikirkan dampak dari setiap unggahannya.