Film Siksa Neraka Dicekal di Malaysia dan Brunei Darussalam

Siksa Neraka menjadi salah satu film horor pilihan pemirsa saat ini. Namun film arahan sutradara Anggy Umbara tersebut dilarang tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Diangkat dari komik legendaris di era 90an, Siksa Neraka menceritakan tentang orang-orang yang mendapatkan balasan penyiksaan di akhirat atas perilaku buruk mereka selama di dunia.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Antenna Entertainments (@antennaentertainments)

Baca Juga: Pernah Ditabrak Pemabuk, El Rumi Ingat Posisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty

rb-2

Film ini dibintangi oleh nama-nama kondang seperti Ratu Sofya, Slamet Rahardjo, Kiesha Alvaro, Ariyo Wahab, Nayla D. Purnama, Rizky Fachrel dan banyak lagi.

Sejak dirilis perdana pada 14 Desember 2023, Siksa Neraka sudah mengumpulkan lebih dari 2 juta penonton di Indonesia.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

Sayangnya, film produksi Dee Company ini tidak akan ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Kabar ini diumumkan oleh Antenna Entertainment, distributor film-film Indonesia di dua negara tetangga kita tersebut.

Film Siksa Neraka [Instagram]
 

"To those who were waiting, Siksa Neraka is banned in Malaysia and Brunei," tulis akun tersebut, dikutip pada Rabu (10/1/2024).

Pengumuman tersebut menginformasikan pada orang-orang yang telah menunggu Siksa Neraka bahwa film tersebut dilarang tayang negara mereka.

Tidak diungkap secara jelas apa alasan film horor bernuansa religi ini dilarang untuk tayang. Dee Company juga belum menyampaikan pernyataan resmi.

Namun netizen menduga alasannya karena banyak adegan penyiksaan yang dinilai terlalu kejam.

Film Siksa Neraka [Instagram]
 

"Mungkin pengharaman film itu sebab ada unsur-unsur keseraman yang melampaui batas sehingga mengerikan beberapa babak dalam jalan cerita tu," tulis netizen.

Ada pula yang berkomentar tentang surga dan neraka yang sebenarnya tidak boleh divisualkan.

"Tak layak surga dan neraka divisualkan, sebab surga dan neraka tak sampai akal manusia mengilustrasikan. Bagus kalau film ini dilarang. Film ini cuma hanya menjadikan agama sebagai product commodity dagang saja," ujar netizen lain.

"Banned sebab ada larangan melakonkan adegan surga dan neraka mengikut pandangan agamawan," sahut yang lain.

Ini bukan pertama kalinya film Indonesia dicekal di Malaysia and Brunei Darussalam. Beberapa film juga mengalami nasib yang sama, salah satunya Rumah Dara.