Fiersa Besari Akhirnya Beri Update, Ungkap Ganasnya Medan Puncak Carstensz
Gosip

Fiersa Besari akhirnya memberikan update lebih lengkap mengenai tragedi pendakian di Puncak Carstensz Pyramid, Papua yang menewaskan dua pendaki asal Jakarta.
Dalam update tersebut Fiersa membawa baik bahwa dirinya dan rombongan lain yang selamat sudah dievakuasi dan tiba di Timika, Papua Tengah, pada Senin (3 Maret 2025) kemarin.
Lewat postingan itu Fiersa juga menyampaikan ucapan belasungkawa sebesar-besarnya kepada dua pendaki yang meninggal dunia akibat hipotermia di Carstensz Pyramid.
Baca Juga: Kirana Larasati Ungkap Rasanya Nginap di Hotel Rp60 Juta per Malam
Mereka adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Bu Elsa Laksono yang masing-masing sudah berusia hampir 60 tahun.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono," tulis Fiersa di postingnan Instagram, Senin (3 Maret 2025).
Baca Juga: Rekening Diblokir PPATK, Ustaz Dasad Latif Kecewa dan Khawatirkan Citra
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," sambungnya.
Fiersa Besari baru bisa memberikan update sekarang karena ia dan rekan pendaki yang lain masih syok serta berduka atas tragedi tersebut.
Fiersa Besari Beri Update Rinci Usai Berhasil Dievakuasi [instagram]
Namun untungnya kini kondisinya dan pendaki lain sudah stabil setelah berhasil dievakuasi ke Timika, Papua.
"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk... Kondisi kami alhamdulillah stabil," ungkap Fiersa.
Pada postingan itu Fiersa juga menjelaskan sedikit mengenai ganasnya medan pendakian menuju Carstensz Pyramid atau yang dikenal dengan Puncak Jaya Wijaya.
"Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya," ujar Fiersa.
Fiersa Besari Beri Update Rinci Usai Berhasil Dievakuasi [instagram]
"Medan tebing curam dengan ektinggian 600-an meter mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun sebagai safety procedure," jelasnya.
Fiersa juga membahas soal risiko hiportemia yang lebih tinggi di medan Carstensz Pyramid.
"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama. Seban rentan terkena hipotermia," bebernya.
Terakhiar Fiersa juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan dan netizen yang telah mendoakan keselamatan dirinya dan rombongan.
"Saya harap Kawan-kawan menyempatkan untuk membaca sampai slide akhir. Oh ya, terima kasih doanya. Membantu saya pulang," pungkas Fiersa.