Diplomat ADP Dinyatakan Tewas Bunuh Diri usai Ditemukan 103 Bukti, Keluarga Tak Terima

Ditemukan 2 alat kontrasepsi dari tas Arya Daru Pangayunan yang sempat membuat polisi bertanya-tanya.

Gosip

30 Juli 2025 | 12:50:15
image
Arya Daru Pangayunan

Pihak kepolisian menyatakan diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan meninggal dunia karena bunuh diri. 

rb-1

Penyebab kematian diplomat muda tersebut adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas. 

Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Selasa (29/7). 

Baca Juga: Kasus Kematian Diplomat ADP Mulai Temukan Titik Terang, Diyakini Bukan Bunuh Diri

rb-2

Wira menambahkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara menyeluruh selama tiga pekan, tim belum menemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus ini. 

Kesimpulan itu diperoleh setelah dilakukan scientific crime investigation hingga evaluasi terhadap sejumlah bukti dan keterangan saksi.

Dalam penyelidikan kasus tersebut, polisi menemukan 103 barang bukti. 

Baca Juga: Hamish Daud Tetiba Muncul di Polda Metro Jaya, Kasus Apaan?

Sejumlah barang bukti yang didapat antara lain, lakban kuning, alat kontrasepsi, laptop, kartu akses, serta buku diplomat karya almarhum. 

Ahli pengujian DNA dari Pusat Laboratorium Forensik Polri, Komisaris Irfan Rofik, mengatakan, dalam kasus ini, tim menerima 13 item barang bukti dari penyelidik. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari semua alat bukti tersebut, timnya tidak menemukan adanya bercak darah, sperma, ataupun material biologi milik orang lain, baik di kamar mandi dan ruang tidur korban. 

"Hanya satu yang menarik di sini ada pada sisa lakban. Gulungan lakban itu terdapat DNA dari ADP (Arya Daru Pangayunan)," ungkap Irfan. 

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak mengatakan di dalam tas punggung yang ditinggalkan Arya di Lantai 12 Gedung Kemenlu, juga terdapat catatan rekam medis yang diperolehnya dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta. 

"Rekam medis itu dikeluarkan rumah sakit pada Senin (9/6/2025)," katanya. 

Terkait riwayat medis, dokter forensik dari RS Cipto Mangunkusumo, Yoga Tohjiwa, sempat membeberkan bahwa isi dari riwayat medis itu adalah penyakit ginjal yang sedang diderita oleh Arya. 

Menanggapi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya, pihak keluarga Arya membantah kesimpulan pernyataan yang mengatakan bahwa almarhum meninggal karena bunuh diri. 

Kakak Ipar Arya, Meta Bagus meyakini bahwa adiknya itu tidak menghabisi nyawanya sendiri. 

"Kami meyakini bahwa almarhum tidak bunuh diri. Pengamatan kami terhadap yang bersangkutan selama bertahun-tahun, kami meyakini almarhum tidak seperti itu," ucap Bagus saat ditemui awak media.

Bagus berharap pihak kepolisian terus melanjutkan proses penyelidikan hingga tuntas.

"Direskrimum juga sudah menyampaikan kalau ini belum tuntas, artinya masih ada hal-hal yang perlu didalami lebih lanjut, kita tunggu bersama," tutur Bagus singkat.

Almarhum Arya Daru yang Diduga Bunuh DiriAlmarhum Arya Daru yang Diduga Bunuh Diri

Menurut Bagus, Arya semasa hidupnya juga tidak pernah bercerita mengenai beban kerja yang mengarah atau memicu depresi.

Pernyataan ini tentu sangat bertolak belakang dengan temuan tim digital forensik Polda Metro Jaya dari alat komunikasi atau handphone yang digunakan oleh Arya. 

Ditemukan dua segmen yang menggambarkan keinginan bunuh diri pada Arya. 

"Dari handphone tersebut, kami menemukan adanya pengiriman e-mail yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence (bukti digital), alamatnya adalah [email protected] dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri," ujar Ahli Digital Forensik Polri Ipda Saji Purwanto. 

Perangkat komunikasi tersebut aktif pertama kali pada 29 Juni 2019, dan terakhir digunakan pada 27 September 2022.

Segmen pertama di tahun 2013, tepatnya dimulai dari tanggal 20 Juni sampai dengan 20 Juli. 

Ipda Saji mengatakan sudah menyampaikan temuan tersebut ke penyidik yang menangani perkara.

"Pada intinya adalah menceritakan tentang alasan ada keinginan untuk bunuh diri," pungkasnya. 

Tag Arya Daru Pangayunan Diplomat Kementerian Luar Negeri Keluarga Tak Terima Polda Metro Jaya Bunuh Diri Dibunuh Sakit Ginjal 103 Bukti Alat Kontrasepsi

Terkini