Bupati Pati Sudewo Tanggapi Santai Dugaan Demonstran Meninggal Dunia: Itu Takdir

Pada hari ini, Rabu (13/8), ribuan masyarakat Pati, Jawa Tengah turun ke jalan untuk melakukan demo besar-besaran.

Aksi ini dilakukan buntut kebijakan kontroversial sang Bupati, Sudewo, yang memicu kemarahan masyarakat.

Sayangnya, demo yang menuntut Bupati Sudewo lengser ini berubah menjadi ricuh setelah terjadi aksi saling lempar air mineral ke barisan polisi dan tembakan gas air mata oleh aparat.

Baca Juga: Siskaeee Masih Bungkam Disebut Gangguan Jiwa

Dalam situasi yang makin memanas, beredar kabar jatuhnya korban luka dan tewas akibat kericuhan yang terjadi.

Saat ditemui oleh awak media, Sudewo justru memberikan tanggapan santai jika memang ada demonstran yang gugur dalam demo hari ini. 

"Informasinya ada yang meninggal, pak," ujar wartawan menyampaikan kabar tersebut kepada Sudewo. 

Baca Juga: Soimah Kenang Didikan Keras Ibunya: Kalau Masih Hidup Mungkin Udah Masuk Penjara

Sang Bupati pun menjawab, "Kalau itu takdir lah ya,itu takdir. Kami nggak bisa berbuat apa-apa."

Pun ketika ditanya kembali mengenai berapa banyak korban yang kira-kira meninggal dunia, Sudewo mengaku tidak tahu-menahu. 

"Saya nggak tahu, yang tahu adalah aparat kepolisian," tuturnya. 

Soal tuntutan massa yang meminta dirinya untuk lengser, Sudewo dengan tegas mengatakan tidak akan mundur dari jabatannya meski didemo. 

"Kalau saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis. Jadi, tidak bisa saya harus berhenti dari tuntutan itu, harus mundur dari tuntutan seperti itu. Semuanya ada mekanismenya," tegasnya. 

Tak lupa Sudewo juga menyampaikan pesan untuk masyarakat setelah adanya demo besar-besaran ini. 

"Ya ini pembelajaran bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pati untuk menjaga soliditas, menjaga kekompakan. Jangan sampai terprovokasi oleh siapa pun," kata Sudewo.

Potret Demo di Pati, Jawa Tengah

Ia melanjutkan, "Jadi, Kabupaten Pati ini adalah milik semuanya, milik semua warga Kabupaten Pati yang harus menjaga Kabupaten Pati siapa? Ya warga Kabupaten Pati. Dengan kejadian yang semacam ini, ini saya harapkan menjadi pembelajaran untuk semua, baik warga Kabupaten Pati dan pembelajaran bagi saya. Mudah-mudahan ini adalah kejadian terakhir dan tidak akan terulang lagi."

Sebagai informasi, dalam aksi demo pada hari ini dikabarkan menyebabkan 34 orang terluka, dari kepolisian dan warga.

"Sudah ditangani di rumah sakit. Ada yang sudah pulang," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artato.

Artato membantah perihal korban meninggal dari aksi demo di Pati. Ia menerangkan pihaknya telah melakukan penelusuran, dan hasilnya nihil.

"Korban rata-rata sesak napas karena gas mata yang kita tembakan," pungkas Artato.