Beda Permintaan Maaf Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach terhadap Rakyat Indonesia

Eko Patrio didampingi Pasha Ungu meminta maaf kepada rakyat Indonesia pada Sabtu, 30 Agustus 2025, kemudian Uya Kuya dan Nafa Urbach menyusul.

Bukan hanya minta maaf, Eko berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan berpendapat.

Eko juga berjanji akan menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI dengan baik sesuai amanah rakyat.

Baca Juga: Eko Patrio Minta Maaf Cuma Pakai Sandal Jepit, Tapi Nginap di Hotel Rp8 Juta per Malam

"Tidak satu pun terbersit niat dari saya untuk memperkeruh keadaan," ujar Eko Patrio dengan suara bergetar.

Begitu pula Uya Kuya yang tampil dengan kemeja abu-abu dalam video permintaan maafnya.

Baca Juga: Video Joget Viral di Tengah Isu Kenaikan Gaji DPR, Uya Kuya Minta Publik Tak Percaya Hoaks

Hampir sama dengan Eko Patrio, Uya meminta maaf dan menegaskan tidak ada niat untuk membuat suasana gaduh.

Sebagaimana diketahui, Eko dan Uya sama-sama kader Partai Amanat Nasional (PAN).

"Tapi janji saya dari hati saya yang terdalam, saya akan lebih berhati-hati lagi dalam bersikap dan bertindak. Beri saya kesempatan," tutur Uya.

Sebagai informasi, Eko Patrio dan Uya Kuya bikin marah masyarakat Indonesia karena berjoget ketika rapat DPR.

Jogetan mereka kemudian dinarasikan sebagai kegembiraan mendapatkan gaji Rp3 juta per hari.

Sedangkan Nafa Urbach dari Partai Nasional Demokrat alias Nasdem punya narasi berbeda.

Nafa yang sebelumnya bikin kesal karena membela tunjangan rumah untuk DPR sebesar Rp50 juta hanya fokus minta maaf.

"Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk masyarakat Indonesia, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas perkataan yang keluar dari mulut saya yang menyakiti masyarakat Indonesia," kata Nafa.

"Kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan. Sekali lagi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia," tutup Nafa.

Meski begitu, reaksi warganet terhadap tiga artis yang jadi anggota DPR RI itu sama, yakni belum bisa memaafkan.

Bahkan banyak yang menuntut mereka mundur ketimbang sekadar hanya minta maaf. Bagaimana pendapatmu?