Ashanty Ngaku Kuliah S3 Terhambat Akibat Kasus Mafia Tanah

Ashanty masih merasakan sakit hati yang mendalam akibat kasus mafia tanah yang ia hadapi. Masalah ini tidak hanya menguras waktu dan energinya, tetapi juga menghambat kemajuan pendidikannya.

Seperti diketahui, Ashanty sedang memperjuangkan tanah warisan dari ayahnya yang mendadak dijadikan proyek oleh oknum tak bertanggung jawab.

"Kalau bahas itu (soal mafia tanah) aku sakit hati banget," ungkap Ashanty dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

Kasus mafia tanah yang tengah dihadapi Ashanty berimbas pada pendidikannya. Ia terpaksa menunda ujian proposal S3-nya, yang membuatnya merasa sangat kecewa.

"Tadi aku di ruang makeup, lihat teman-teman kelasku sudah pada ujian proposal dan aku tertunda karena mafia tanah ini ya," ucapnya.

Ashanty merasa tertinggal dari teman-temannya karena sulit berkonsentrasi akibat gangguan masalah yang dihadapi.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

"Waktuku jadi tersita, konsentrasiku juga jadi terpecah karena mengurusi beberapa masalah ini, masalah yang menurut aku penting ini," ujar Ashanty.

Meski demikian, Ashanty berharap penundaan ini hanya sementara, sehingga ia dapat segera melanjutkan pendidikan doktoralnya.

"Tapi nggak apa-apa, mudah-mudahan ketundanya sebulan doang. Karena jujur aku nggak bisa ngerjain, dan aku jadi nggak bisa fokus, dan umur udah mau 42, udah nggak seencer dulu otaknya," bebernya.

Sebelum ini, Ashanty mengungkapkan bahwa tanah keluarganya telah dijual kepada pihak lain, yang kini berencana membangun perumahan di atasnya.

"Jadi mereka sudah jual lagi ke orang lain, dan orang lain lagi membuat lagi bikin jalan, sudah bikin, kayaknya dia mau bikin perumahan. Jadi bayangkan mau bangun perumahan di tanah sengketa menurut aku keterlaluan," papar Ashanty saat ditemui di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan pada Selasa (11/2/2025) lalu.

Ashanty menunjukkan ketegasan sikapnya dengan menyatakan akan terus memperjuangkan hak warisan yang menjadi hak anak-anaknya.

"InsyaAllah aku akan terus berusaha untuk mendapatkan kembali, karena itu hak kita dan ayahku ngasih itu sebagai warisan ke anak-anaknya, jadi kita akan memperjuangkan kapan pun gitu," ujarnya.