Aktris Park Ha Sun Curhat Pernah Jadi Korban Kejahatan AI

Banyak artis Kpop yang menjadi korban kejahatan deepfake salah satunya Park Ha Sun.
Deepake menurut banyak sumber adalah teknik membuat foto, video bahkan audio seakan nyata menggunakan kecerdasan buatan alias AI.
Kasus kejahatan deepfake ini dibahas program acara MBC Every1 bertajuk 'Hidden Eye'.
Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024
Pembawa acara Pyo Chang Won menyoroti meningkatnya jumlah kejahatan seksual terkait deepfake.
Dia mengungkapkan bahwa menurut laporan firma keamanan luar negeri Chosar, 53 persen korban dalam konten eksploitasi eksplisit adalah warga Korea.
View this post on InstagramBaca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta
"99 persen dari mereka yang digambarkan dalam video tersebut adalah perempuan," tambah Chang Won.
Park Ha Sun juga mengungkapkan pengalamannya sebagai korban kejahatan deepfake.
"Seseorang melaporkan pada saya di media sosial. Saya tidak pernah merasakan hal seperti itu dalam hidup," cerita Ha Sun.
"Rasanya seperti darah terkuras dari tubuh saya. Saya merasa ngeri," sambungnya.
Merasa tidak terima, Ha Sun pun menuntut namun problem itu tidak segera selesai.
"Saya mengajukan gugatan tapi butuh waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya," papar dia.
Rupanya pelakunya merupakan seseorang dengan pendidikan yang mumpuni.
"Ketika pelakunya tertangkap ternyata dia adalah seorang profesor universitas," spill Ha Sun.
Park Ha Sun
Dia mengungkapkan profesor itu sering datang ke acara fans dan mendapatkan sumber foto dari sana.
"Dia datang sebagai penggemar, dan penggemar pria yang lebih tua sering berfoto bergandengan tangan di acara penggemar," ungkap dia.
"Dia menggunakan salah satu foto, membagikan di komunitas penggemar, dan membuat konten deepfake," sambung Ha Sun.
Di akhir kisah dengan proses tiga tahun, profesor itu didenda.
"Dia mengajukan banding atas kasus itu tapi dia hanya menerima denda," pungkas Park Ha Sun.