Agam Rinjani Beber Kondisi Jenazah Juliana Marins saat Dievakuasi, Denny Sumargo: Merinding Aku

Sosok Abdul Haris Agam alias Agam Rinjani menjadi perbincangan di mana-mana berkat aksi heroiknya membantu proses evakuasi Juliana Marins, pendaki asal Brazil yang ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di Gunung Rinjani.

Ia diundang ke podcast Denny Sumargo untuk menceritakan bagaimana kejadian sebenarnya, agar tidak terjadi lagi kesimpang-siuran seperti di luar sana. 

Kepada Densu, Agam berujar bahwa proses evakuasi Juliana benar-benar penuh tantangan. 

Baca Juga: 5 Potret Haru Denny Sumargo Serahkan Bantuan 1,7 M ke Korban Bencana Lewotobi

Mengingat medan Gunung Rinjani yang sangat sulit, serta cuaca dingin yang cukup mengganggu. 

Ditambah lagi lokasi Juliana yang sempat berpindah-pindah dari titik awal ia terjatuh. 

Baca Juga: Denny Sumargo Ditanya Alasan Belum Mualaf: Nunggu Hidayah

Agam membeberkan bahwa Juliana terjatuh ke bawah, sekitar 800 meter dari atas Gunung Rinjani. 

Saat proses evakuasi, Agam dan tim SAR yang bertugas menemukan Juliana sudah tidak bernapas. 

Agam pun sudah menduga hal itu karena Juliana jatuh ke jurang Gunung Rinjani. 

Lantas bagaimana kondisi jenazah saat ditemukan?

Agam mengungkapkan, "Dia patah kaki, patah-patah di sini (bagian kaki). Di sini (kepala) kebelah, retak, sepatunya sudah copot, kalungnya lepas. Sudah mati di tempat."

Kondisi Terakhir Juliana Marins di Gunung Rinjani

Mendengarnya, Densu sampai dibuat ngilu. "Merinding aku," katanya. 

Keduanya meengaku turut berduka atas kejadian naas yang menimpa Juliana.

Agam pribadi merasa sangat sedih dan merasa bersalah karena gagal membawa Juliana pulang dalam keadaan hidup. 

Ia juga menyesal karena tidak bisa datang dengan cepat lantaran posisinya yang sedang berada di Jakarta pada saat kejadian. 

"Menyesal saya ada di Jakarta waktu itu. Sudah ada tanda-tanda sebenarnya, tapi saya tetap main di Jakarta sama teman-teman waktu itu," pungkas Agam.