Kalender Jawa Weton Kamis Wage 4 September 2025, Hari yang Rawan Kemalangan!

Untuk mengetahui ramalan weton Kamis Wage 4 September, ada baiknya pahami dahulu konsep weton. Dalam budaya Jawa, identitas seseorang tidak hanya ditentukan oleh tanggal lahir Masehi semata, melainkan juga melalui weton. Konsep ini menjadi salah satu pilar penting dalam tradisi Jawa karena diyakini mampu memberikan gambaran tentang karakter, sifat, hingga arah perjalanan hidup seseorang.
Apa Itu Weton?
Weton adalah hasil kombinasi dari dua siklus penanggalan tradisional Jawa:
Baca Juga: Kalender Jawa Weton Selasa Paing 2 September 2025, Waspadai Pergaulan yang Menjerumuskan di Usia Ini!
-
Saptawara, yaitu siklus tujuh hari (Senin–Minggu).
-
Pancawara, yaitu siklus lima pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Pertemuan antara kedua siklus ini terjadi setiap 35 hari sekali, menghasilkan kombinasi unik yang berbeda untuk setiap orang. Dari kombinasi inilah lahir keyakinan bahwa setiap weton membawa energi, pengaruh, serta tanda-tanda khusus yang mewarnai kehidupan seseorang.
Baca Juga: Kalender Jawa Weton Rabu Pon 3 September 2025, Hari Baik untuk Mencapai Tujuan
Filosofi Dasar: Moco Ing Waskito
Weton bukan sekadar hitungan angka, melainkan berakar pada falsafah Jawa yang dikenal dengan istilah moco ing waskito. Artinya, membaca tanda-tanda alam dan peristiwa masa lalu untuk memahami pola masa depan.
Melalui kearifan ini, masyarakat Jawa terdahulu mengamati berbagai kejadian secara empiris, kemudian menyusunnya menjadi sebuah sistem penanggalan tradisional yang kaya akan simbol, makna, dan aturan.
Metode Analisis Weton
Untuk memahami pengaruh weton dalam kehidupan, terdapat beberapa metode populer yang biasa digunakan, antara lain:
-
Neptu
Setiap hari (Saptawara) dan pasaran (Pancawara) memiliki nilai numerik tertentu. Nilai inilah yang disebut neptu, dan dijumlahkan untuk menganalisis karakter atau kecocokan. -
Pancasuda
Sistem ramalan berdasarkan hasil penjumlahan neptu, yang kemudian dikaitkan dengan sifat serta peruntungan seseorang. -
Saptawara/Pancawara
Pendekatan yang lebih sederhana dengan membaca pengaruh langsung dari hari lahir (Saptawara) dan pasaran (Pancawara). -
Kamarokam
Sebuah kitab atau sistem hitungan yang lebih kompleks, sering dipakai untuk menentukan hal-hal penting, seperti perjodohan, perjalanan, hingga hari baik dalam berbagai kegiatan.
Esensi Kepercayaan
Keyakinan inti dari weton adalah bahwa momen kelahiran membawa energi tertentu. Energi tersebut diyakini memengaruhi kepribadian, jalan hidup, bahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya. Meskipun bersifat tradisional, konsep ini masih banyak digunakan dalam masyarakat Jawa hingga kini, baik untuk kebutuhan spiritual, adat, maupun sosial.
Ramalan Weton Kamis Wage – 4 September 2025
Weton Kamis Wage
Perhitungan Neptu
-
Pancasuda: Kamis (5) + Wage (4) = 9
-
Saptawara & Pancawara: Kamis (8) + Wage (4) = 12
-
Kamarokam: Kamis (7) + Wage (5) = 12
Watak Hari (Kamarokam)
-
Nuju Pati → Buruk: hari yang penuh hambatan, masalah, serta rawan kemalangan.
Naga Hari
-
Posisi: Timur Laut
-
Arah keberuntungan: Utara, Selatan, dan Timur. Disarankan menuju arah tersebut bila ingin mencapai keberhasilan.
Jam Baik (Saptawara & Pancawara)
-
06.00–08.00
-
13.00–15.00
-
15.00–18.00
-
18.00–20.00
-
20.00–23.00
-
03.00–06.00
Watak Kelahiran Kamis Wage
Mereka yang lahir pada Kamis Wage umumnya bercita-cita tinggi, meskipun kadang harapan itu terlampau besar. Namun dengan sikap hati-hati dan berpegang pada aturan, banyak tujuan hidup yang tetap bisa tercapai.
Orang dengan weton ini biasanya cerdas dan berkarakter teguh, meski kurang terbuka terhadap saran orang lain. Dalam pergaulan, mereka sopan, menawan, dan mudah menarik simpati. Walaupun jarang menampilkan perasaan yang sesungguhnya, mereka gampang luluh dengan kata-kata manis dan kadang suka memamerkan diri.
Garis Nasib Berdasarkan Usia
Weton Kamis Wage
Usia 13 – 18 Tahun
Nasib cenderung menurun sekitar 60% dibanding masa sebelumnya. Banyak keinginan yang sulit terwujud. Dianjurkan hidup sederhana, tidak berfoya-foya, dan menghindari pergaulan yang bisa menjerumuskan.
Usia 19 – 24 Tahun
Masa peralihan menuju kedewasaan, namun rezeki sulit datang. Usaha sering gagal, kebutuhan hidup tinggi. Perlu hati-hati mengelola keuangan, biasakan hidup hemat, dan jangan gegabah menanam modal besar.
Usia 25 – 30 Tahun
Rezeki mulai lancar, meski belum sepenuhnya sesuai harapan. Masih ada hambatan, tetapi bila mampu diatasi, peluang keberhasilan terbuka lebar.
Usia 31 – 36 Tahun
Nasib kembali kurang baik. Banyak rintangan yang menghadang. Usaha besar sebaiknya ditunda. Kunci menghadapi masa ini adalah kesabaran, kerja keras, dan optimisme agar keluar dari kesulitan.
Usia 37 – 42 Tahun
Peruntungan mulai membaik. Rezeki lebih lancar, jalan menuju kesuksesan mulai terbuka. Namun semua tergantung pada kemauan memanfaatkan kesempatan. Malas dan enggan bergaul dengan orang sukses bisa membuat keberuntungan sirna.
Usia 43 – 48 Tahun
Masa yang cukup berat. Kegagalan dan rintangan hidup kerap muncul. Bisa jadi disebabkan kecerobohan, sifat boros, atau kebiasaan berfoya-foya. Perlu introspeksi dan memperbaiki pola hidup.
Usia 49 – 54 Tahun
Peruntungan berangsur membaik. Rezeki lebih lancar dan hambatan berkurang. Penting untuk meningkatkan kreativitas, segera mengeksekusi ide, serta meminta saran dari orang yang lebih bijak. Hindari emosi dan biasakan hidup hemat.
Usia 55 – 60 Tahun
Nasib semakin stabil. Rezeki terasa lancar, hambatan ringan, dan kegagalan besar jarang terjadi. Kehidupan lebih sejahtera. Disarankan memperbanyak rasa syukur, mendekatkan diri pada Tuhan, dan mencari ketenangan batin agar tidak terjebak dalam sifat materialistis.