Viral! Sopir Truk dan Istrinya Hina Suku Jawa, Langsung Jadi Bulan-bulanan Warga

Sepasang suami istri (pasutri) asal Bandar Lampung membuat heboh jagat maya, terutama Suku Jawa.

Pasalnya, pasutri tersebut kedapatan menghina Suku Jawa dengan panggilan dan kata-kata kasar.

Video pasutri tersebut dibagikan oleh akun TikTok Juliara, yang saat itu terlihat si suami yang merupakan sopir truk sedang mengendarai kendaran besarnya itu.

Baca Juga: Andre Taulany Kecewa Sang Istri Bawa Anak-Anak Buat Jadi Saksi di Sidang Perceraian

Sementara si istri berada di sampingnya, sambil memvideokan percakapannya dengan si suami. 

Namun di awal percakapan itu, terdengar si istri menyapa si suami dengan panggilan tak pantas, yaitu menyebut Suku Jawa disertai dengan jenis binatang peliharaan yang suaranya menggonggong.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Pelaku Penganiayaan Sopir Zaskia Adya Mecca, Istri Hanung Bramantyo Tunjukkan Rekaman CCTV!

Wajah Istri Sopir Truk Yang Menghina Suku Jawa (Tiktok)

“Woi Jawa anj***, Jawa kol, hidup hidup kok mau jadi orang jawa. Jawa anj*** kebanyakan makan nasi tiwul sama singkong,” kata si istri pada suami yang diikuti dengan suara tawanya yang keras meledak.

Sontak video tersebut memantik kemarahan masyarakat sekitar, karena tentu saja dianggap sebagai penghinaan.

Seketika itu juga, warga setempat yang tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan oleh si istri dalam video itu, langsung menghadang truk yang berisi pasutri tersebut, dan menggiring mereka menuju kantor Polsek terdekat.

Saat diperiksa oleh polisi, keduanya berdalih hanya bercanda tanpa ada niat menghina. Namun ucapan yang terlanjur tersebar di dunia maya tak bisa ditarik kembali.

Banyak warganet mengecam aksi pasutri tersebut. Mereka menilai candaan keduanya sangat tidak pantas dan tidak sopan, apalagi di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.

Dari kejadian itu kita bisa belajar, bahwa kita harus bijak bermedia sosial, terutama mengendalikan lidah dan jempol, karena kesalahan sedikit bisa berakibat fatal, meskipun itu hanya bercanda.

Ditambah lagi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memang berbeda-beda suku, adat, tradisi dan budaya, maka kita harus saling menjaga dan menghormati.