Viral Foto Ahmad Sahroni Tersenyum di Pesawat Usai Rumahnya Dijarah Massa

Di tengah gejolak kemarahan publik terkait isu kenaikan tunjangan DPR, nama politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, kembali menjadi pusat perhatian. 

Kali ini, bukan karena pernyataan kontroversialnya, melainkan sebuah foto yang beredar luas di media sosial dan menampilkan ekspresi yang tak terduga.

Sebuah potret yang menangkap momen Ahmad Sahroni berada di dalam sebuah pesawat menyebar dengan cepat setelah dibagikan oleh seorang netizen. 

Baca Juga: Nasdem Minta DPR Stop Gaji Plus Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

Foto tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram gosip populer, @pembasmi.kehaluan.reall, pada hari Minggu (31/8/2025), membuatnya semakin viral.

"Seorang perempuan ini menunjukkan pencapaian sesungguhnya dalam menemukan tren: Berhasil menemukan Ahmad Sahroni," tulis akun tersebut dalam keterangannya, yang kemudian menambahkan, "Mereka berada dalam satu pesawat yang sama."

Baca Juga: Beredar Video Ahmad Sahroni Sedang Asyik Lakukan Ini, Isi dari Flashdisk Putih?

Dalam foto tersebut, Ahmad Sahroni terlihat berdiri dari kursinya dan tersenyum sambil diduga sedang berbincang dengan seorang penumpang lain. 

Tidak ada raut wajah sedih, kecewa, ataupun trauma yang tergambar, padahal momen tersebut terjadi tidak lama setelah rumah mewahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran amuk dan penjarahan massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Meskipun arah dan tujuan penerbangan pesawat yang ditumpangi Sahroni tidak diketahui secara pasti, kemunculan foto ini kembali memanaskan rumor yang sebelumnya beredar.

Kabar angin menyebutkan bahwa ia sempat pergi ke Singapura di saat puncak demonstrasi buruh dan masyarakat yang menolak kenaikan tunjangan anggota dewan sedang berlangsung.

Insiden penjarahan rumah Sahroni sendiri merupakan puncak dari kemarahan publik. 

Hal ini dipicu oleh pernyataannya yang menyebut seruan untuk membubarkan DPR disampaikan oleh "orang tolol sedunia". 

Ucapan tersebut, ditambah dengan kebijakan tunjangan fantastis seperti tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan dan tunjangan komunikasi Rp15 juta, dianggap sebagai cerminan arogansi dan ketidakpedulian terhadap kondisi rakyat.

Akibat amuk massa, kediaman Sahroni mengalami kerusakan parah. Jendela-jendela kaca dilaporkan pecah, beberapa mobil mewah yang terparkir dirusak, dan sejumlah barang berharga di dalamnya raib. 

Massa yang datang saat itu meluapkan kemarahan mereka secara terbuka, menjadikan rumah sang legislator sebagai simbol protes atas ketidakadilan yang mereka rasakan.