The Shadow Strays, Film Action Perdana Aurora Ribero Tayang di Netflix
Aktris muda berbakat, Aurora Ribero, resmi menjajaki dunia film action lewat proyek terbarunya, The Shadow Strays.
Film garapan sutradara kenamaan Timo Tjahjanto ini akan tayang perdana di Netflix mulai 17 Oktober 2024 mendatang.
Dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Aurora mengungkapkan pengalamannya selama proses syuting film bergenre action ini.
Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024
Lihat postingan ini di Instagram
"Karena aku nggak tahu sama sekali action, jadi harus belajar basic-nya dulu dan ternyata basic-nya itu sulit sekali. Susah," ujar Aurora Ribero pada Selasa (15/10/2024).
Baca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta
Aktris yang kerap membintangi film remaja ini mengaku kesulitan dalam menguasai teknik-teknik dasar bela diri.
"Kayak otak kiri, kanan susah, untungnya waktu yang lain masuk aku sudah jago," sambungnya.
Meski begitu, Aurora mengaku menikmati tantangan baru tersebut. Ia tak masalah tubuhnya sampai lebam demi totalitas peran.
"Pegal-pegal, biru-biru. Masih bisa jalan, cuma jempol kaki sempat kecengklak, tangan juga," cerita Aurora Ribero sambil tertawa.
"Tapi memang kalau nggak ada sakitnya itu bukan film action," lanjutnya.
Usaha keras Aurora selama proses syuting rupanya membuahkan hasil yang memuaskan.
Aurora RiberoAurora mengaku puas dengan hasil akhir film The Shadow Strays yang akan tayang di Netflix sebentar lagi.
"Aku sih senang banget pas lihat hasilnya, apalagi aku baru nonton sekali di premiere Toronto. Sudah gitu penontonnya juga suka banget filmnya, jadi aku senang banget," pungkas gadis 20 tahun itu.
Sinopsis Film Shadow Strays berpusat pada karakter 13 (diperankan oleh Aurora Ribero), seorang remaja berusia 17 tahun yang telah dilatih sejak kecil menjadi pembunuh profesional oleh organisasi rahasia bernama The Shadow.
Setelah gagal dalam sebuah misi di Jepang, 13 dipaksa untuk menjalani masa istirahat yang tidak diinginkan.
Selama masa hiatus ini, 13 mulai mempertanyakan tujuan hidupnya dan mulai merasakan sisi kemanusiaannya.
Pertemuan 13 dengan seorang anak laki-laki bernama Monji semakin menggoyahkan keyakinannya pada dunia yang selama ini ia kenal.
Artikel ini ditulis oleh
