Tamara Tyasmara Belajar Ikhlas, Akui Sempat Ragu Ziarah ke Makam Dante
Me and Moms

Tamara Tyasmara menjalani tahun yang berat sepanjang 2024. Ia harus menghadapi kehilangan putra semata wayangnya, Raden Andante Khalif Pramudityo, yang akrab disapa Dante, dalam sebuah tragedi yang memilukan.
Pada awal tahun, Tamara dihadapkan pada kenyataan pahit kehilangan Dante. Kesedihan ini kemudian berlanjut dengan proses hukum yang panjang dan melelahkan untuk mencari keadilan atas kematian putranya yang disebabkan oleh tindakan mantan kekasihnya.
View this post on InstagramBaca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah
Perayaan ulang tahun Dante tahun ini terasa sangat berbeda dan menyakitkan bagi Tamara.
Biasanya, hari spesial tersebut dirayakan dengan penuh keceriaan di rumah atau di sekolah bersama teman-temannya. Namun, tahun ini, Tamara harus merayakan ulang tahun Dante di pusaranya.
Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen
Kesedihan mendalam dan upaya untuk mengikhlaskan tampak jelas dari raut wajah Tamara saat berziarah ke makam Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Meskipun ia berusaha tegar, sebagai seorang ibu, menerima kenyataan pahit ini adalah sebuah perjuangan yang berat.
"(Tahun ini) pasti berat. Tapi mau dikuat-kuatin," ungkap Tamara Tyasmara saat berziarah ke makam Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Tamara bahkan sempat dirundung keraguan untuk mengunjungi makam Dante tepat di hari ulang tahunnya. Akan tetapi, ia akhirnya memantapkan hati dan memutuskan untuk tetap datang.
Selain itu, ia akan memperingati hari kelahiran putranya dengan berdoa bersama anak-anak panti asuhan dan teman-teman sekolah Dante.
"Tadi mau ke sini, kayak masih ragu-ragu. Tapi kan ya takut nantinya pada nungguin, jadi ya udah deh aku tetap ke sini," paparnya.
Tamara Tyasmara [instagram]
Sepeninggal Dante, hari-hari Tamara terasa sangat berat. Ia terus berjuang untuk mengikhlaskan kepergian putranya, meskipun ia mengakui bahwa proses tersebut sangatlah sulit.
"Ya lagi belajar ikhlas lah. Karena kan ikhlas itu nggak gampang. Kayak di mulut bilang ikhlas, tapi di hati pasti belum," kata Tamara dengan suara lirih.
Sementara itu, Dante meninggal dunia pada 21 Januari 2024 di sebuah kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Kematiannya disebabkan oleh tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Yudha Arfandi, yang saat itu merupakan kekasih Tamara. Yudha terbukti bersalah karena menenggelamkan Dante di kolam renang.
Yudha Arfandi telah dinyatakan sebagai terdakwa dan divonis hukuman 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada sidang yang digelar pada 4 November lalu.
Namun, proses hukum belum sepenuhnya selesai karena Yudha mengajukan banding atas vonis tersebut. Hingga saat ini, putusan banding tersebut masih belum dikeluarkan oleh pengadilan.
Kepergian Dante meninggalkan luka yang sangat dalam di hati Tamara. Meskipun begitu, Tamara menunjukkan ketegaran dan bertekad untuk terus melanjutkan hidup, meskipun kesedihan masih menyelimuti hari-harinya. Ia berjuang untuk menemukan kekuatan di tengah duka dan berharap keadilan akan sepenuhnya ditegakkan.