Tak Terima Ortu Dihujat, Erika Carlina Beri Klarifikasi soal Chat Ayahnya Singgung Bunda Maria

Narasi yang menyamakan Erika Carlina dengan Bunda Maria kembali menjadi perbincangan publik.

Hal ini bermula dari unggahan Dennies Soesanto melalui akun Instagram @kohdennies yang menyoroti sebuah chat dari ayah Erika.

Dalam pesannya, sang ayah meminta Erika untuk meneladani ketabahan Bunda Maria yang juga menghadapi cemoohan saat hamil tanpa sosok suami.

Baca Juga: DJ Panda Bantah Hamili Erika Carlina, Rachel Vennya & Fuji Malah Bocorkan Fakta Sebaliknya

"Kuat dan tabah Cha. Waktu Bunda Maria hamil, gimana masyarakat Yahudi pernah mencemooh Bunda Maria. Tapi dia tetap kuat dan tabah. Teladanilah Bunda Maria," demikian isi pesan ayah Erika yang viral.

Dennies Soesanto secara terang-terangan menertawakan dan mengkritik pesan tersebut.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Dennies merasa tidak terima jika Erika, yang hamil di luar nikah setelah mengaku menjalani gaya hidup bebas, disamakan dengan Bunda Maria yang suci.

"Ini bukan apple to apple. Ini apple to mengkudu ini, nggak seimbang," tegas Dennies dalam videonya.

Video Dennies memicu respons dari ibu Erika Carlina, Adheyoshua Batlawa, yang membalas salah satu komentar di unggahan tersebut.

Ia meluruskan bahwa pesan suaminya tidak bermaksud menyamakan, melainkan mengajak putrinya untuk "meneladani" ketabahan.

"Tidak semua orang bisa mengerti maksudnya doaku," komentar ibu Erika Carlina di komentar warganet yang membela putrinya.

Instagram Story Erika Carlina

Pada Senin (18/8/2025), Erika Carlina baru mengetahui pembelaan ibunya sehingga kemudian mengunggah klarifikasi di Instagram Story.

Erika meminta maaf kepada Dennies jika ia tidak suci. Namun ia tidak bisa tinggal diam jika orang tuanya dihujat.

Erika menjelaskan bahwa orang tuanya hanya menasihati dirinya untuk tetap bertanggung jawab atas kesalahannya.

Pesan dari ayahnya itu adalah bagian dari ajaran agamanya untuk tetap kuat dan sabar menghadapi sanksi sosial.

"Jangan salahin orang tuaku, mereka hanya menasehati anaknya yang salah," tandas Erika.