Rokok Herbal Sin Digugat, Produk Ustaz Solmed Disorot karena Klaim Menyesatkan

Produk rokok herbal Sin yang dikelola oleh Ustaz Solmed tengah menghadapi gugatan atas dugaan perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Gugatan ini diajukan oleh Asosiasi Pengacara Indonesia (API), yang diwakili oleh pengacara Mellisa Anggraini. Ia menyatakan bahwa produk ini tidak layak untuk diedarkan karena tidak memenuhi standar regulasi.

Menurut Mellisa, rokok herbal Sin diduga menyesatkan publik melalui iklannya yang mengklaim produk tersebut sebagai rokok herbal.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

“Banyak aspek yang tidak sesuai regulasi, seperti tidak adanya kode produksi, dan iklan yang tidak tepat,” jelas Mellisa usai sidang pada Rabu (13/11).

Ustad Solmed (Instagram)

Ia menambahkan bahwa klaim sebagai “rokok herbal” perlu diuji secara klinis untuk memastikan kebenaran dan keamanannya.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Keluhan dari konsumen juga menjadi salah satu dasar gugatan ini. Beberapa konsumen mengeluhkan ketidakstabilan rasa dan adanya bercak di rokok yang dianggap mencurigakan.

“Konsistensi rasa dipertanyakan, dan beberapa konsumen mengeluh soal aroma tidak sedap,” kata Mellisa.

Ustaz Solmed [Instagram]
 

Lebih lanjut, ada konsumen yang mengatakan rasa rokok Sin bisa berbeda tergantung pada kondisi kesehatan mereka saat merokok, dengan klaim bahwa rokok terasa lebih enak saat mereka dalam kondisi fit. Semua keluhan ini akan disampaikan sebagai bukti dalam sidang mendatang.

Selain tuntutan untuk menarik produk dari peredaran, API juga mengajukan ganti rugi sebesar Rp1 triliun. Penggugat berharap institusi terkait segera mengambil tindakan tegas untuk mengatur peredaran produk rokok herbal ini sesuai regulasi.

Sidang lanjutan untuk gugatan ini dijadwalkan pada 4 Desember 2024, dengan harapan Ustaz Solmed dan pihak pengelola rokok Sin akan hadir untuk memberikan tanggapan resmi.