Reaksi Penyesalan Penghina Umi Pipik Usai Disomasi Abidzar Al Ghifari

Abidzar Al Ghifari mengambil langkah tegas di hari ulang tahunnya yang ke-24.

Bintang film A Business Proposal tersebut melayangkan somasi kepada pengguna media sosial yang telah melontarkan penghinaan terhadap Umi Pipik sang ibunda.

Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang bersama tim kuasa hukumnya.

Baca Juga: Bak Camer Idaman, Umi Pipik Beri Kejutan Ultah Buat Sintya Marisca

Abidzar menyatakan bahwa tindakan penghinaan tersebut telah melewati batas, sehingga ia memilih jalur hukum sebagai respons.

Somasi ini sekaligus menjadi bentuk bakti dan pembelaan Abidzar kepada sang ibu. Ia berharap langkah ini mendorong warganet untuk lebih bijak saat bermain media sosial.

Baca Juga: Ammar Zoni Tak Kapok Pakai Narkoba, Umi Pipik Dukung Irish Bella Gugat Cerai

Dua akun platform X yang disomasi adalah Yogi Natasukma dan Francois Sigit.

Yogi menuliskan komentar bernada merendahkan Umi Pipik menggunakan kata 'goblok', sementara Francois menggunakan bahasa yang lebih kasar lagi.

Pihak Abidzar memberikan waktu 2x24 jam kepada pemilik kedua akun tersebut untuk memberikan klarifikasi sebelum melaporkannya kepada pihak berwajib.

Menanggapi somasi ini, Yogi Natasukma terpantau telah menghapus salah satu cuitannya yang menghina Umi Pipik.

Yogi juga memberikan klarifikasi dan menyampaikan penyesalannya, mengaku tidak mengetahui bahwa Umi Pipik korban poligami.

Akun yang Disomasi Abidzar Al Ghifari

"Astagfirullah. Gue salah ngatain dia bego... Umi pipik ngga bego gaes... Dia korban keadaan. Aduh... Salah gue," tulis Yogi pada Senin (14/4/2025).

"Gue baru tau Umi Pipik korban Poligami... Sad story......" tambahnya.

Fakta bahwa Umi Pipik merupakan seorang penyintas kanker juga memukul telak Yogi.

"Pantesan dia gak sanggup nahan Abidzar... Duh, beneran nyesel gue, ngatain Umi Pipik, Korban poligami, cancer survivor sebagai orang goblok. She's not goblok, she is a hero," pungkasnya.

Sementara itu, akun X milik Francois Sigit telah dinonaktifkan. Keputusan Abidzar pun menuai dukungan luas dari warganet yang menilai tindakan penghinaan terhadap orang tua tidak dapat dibenarkan.