Plot Twist! Raisa Malah Dihujat Gegara Bawakan "Indonesia Jaya" di Tengah Aksi Demo

Di tengah situasi Indonesia yang memanas akibat gelombang demonstrasi sejak akhir Agustus 2025, Raisa bersama Afgan, Isyana Sarasvati, Vidi Aldiano, dan Cantika Abigail dari GAC, merilis sebuah video kolaborasi.

Mereka membawakan lagu legendaris "Indonesia Jaya" ciptaan Harvey Malaiholo.

Kehadiran video tersebut langsung menyita perhatian publik.

Baca Juga: Pengguna Setia, Raisa Punya Trik Khusus Agar Tak Dikenali Driver Ojol

Muncul di saat tensi politik sedang tinggi, penampilan mereka tidak hanya dinikmati sebagai karya musik, tetapi juga dibedah makna dan relevansinya dengan kondisi bangsa yang sedang bergejolak.

Aksi protes yang melatarbelakangi video ini dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap DPR yang dianggap tidak peka.

Baca Juga: Manajer Hamish Daud Buka Suara Terkait Tuduhan Tak Gaji Karyawan

DPR menyetujui kenaikan tunjangan dan gaji anggotanya di saat rakyat sedang kesulitan.

Isu ini kemudian melebar menjadi tuntutan buruh untuk penghapusan outsourcing dan kenaikan upah, serta tuntutan mahasiswa untuk transparansi anggatan.

Demonstrasi semakin memanas setelah seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) tewas dilindas mobil rantis Brimob.

Tragedi ini memancing amarah masyarakat luas, termasuk para figur publik yang ramai-ramai menyuarakan keprihatinan mereka.

Raisa

Namun, alih-alih mendapat pujian, video kolaborasi Raisa dan kawan-kawan justru menuai kritik tajam.

Banyak netizen yang merasa penampilan mereka janggal karena disetting dengan latar belakang yang sangat mewah, menggunakan sofa mahal dan karpet elegan, yang dinilai tidak merepresentasikan kondisi rakyat yang sedang berjuang.

"Menyanyikan tentang perjuangan sambil duduk di sofa mahal dan lantai kayu herringbone, sungguh lucu." tanggapan pedas salah satu netizen.

Komentar lain membandingkannya dengan video viral Gal Gadot dan selebritas Hollywood saat pandemi, yang dinilai hanya sekadar tren tanpa dampak nyata.

Banyak pula suara yang menyarankan agar para musisi turun langsung ke jalan bersama massa aksi.

"Bernyanyi di tengah demonstran agar pesan mereka terasa lebih otentik," tulis seorang netizen.

Di sisi lain, tidak sedikit pula yang membela Raisa dan kawan-kawan.

Para pembela menyebut bahwa mereka telah lama vokal terhadap isu-isu kebangsaan dan tergabung dalam komunitas VISI yang aktif menggalang dana untuk korban kekerasan aparat.

"meski tampil dengan gaya elegan, setidaknya para musisi tetap berusaha menyuarakan aspirasi lewat cara mereka." ujar netizen yang membela para musisi tersebut.

Raisa (Instagram/raisa6690)

Namun, ada juga yang menilai pemilihan lagu tersebut sebagai bentuk "soft buzzing".

Istilah ini merujuk pada praktik sistematis menyebarkan pesan politik untuk memengaruhi opini publik, yang dalam konteks ini dinilai mendukung pemerintah di tengah gencarnya kritik masyarakat.

Perbandingan pun muncul dengan aksi nyata musisi enam tahun lalu.

Kala itu, Baskara Putra dan kawan-kawan tampil langsung di depan Istana Negara membawakan lagu "Kami Belum Tentu" pada Aksi Kamisan ke-600.