Profil Yunita Ababiel, Pedangdut Legendaris yang Baru Meninggal Usai Lawan Kanker

Dunia musik dangdut Indonesia kembali diselimuti duka mendalam. Penyanyi dangdut senior legendaris, Yunita Ababiel, dikabarkan meninggal dunia pada hari Minggu, 13 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.

Kabar duka ini pertama kali dikonfirmasi oleh pihak keluarga melalui unggahan di akun Instagram pribadi almarhumah, yang kemudian menyebar luas di kalangan musisi dan penggemar. Yunita mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, pada usia 60 tahun.

Kepergiannya meninggalkan lubang besar di hati para penikmat musik, terutama mereka yang tumbuh di era keemasan dangdut tahun 1990-an. Sejumlah tokoh besar di industri dangdut, termasuk Raja Dangdut Rhoma Irama, turut menyampaikan belasungkawa dan rasa kehilangan yang mendalam.

Baca Juga: Rhoma Irama Turut Berduka Wafatnya Yunita Ababiel Sang Bintang Dangdut 90-an

Biodata dan Perjuangan Melawan Penyakit

Yunita Ababiel yang memiliki nama asli Yuyun Nabiela lahir pada 17 Januari 1965 di Bandung.

Lahir di Bandung pada 17 Januari 1965, Yunita memiliki nama asli Yuyun Sri Wahyuni. Yunita Ababiel dikenal sebagai figur yang gigih, tidak hanya dalam karier tetapi juga dalam kehidupan pribadinya. Sebelum meninggal dunia, Yunita diketahui tengah berjuang melawan penyakit kanker payudara.

Baca Juga: Pedangdut Senior Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Sempat Minta Doa Mau Operasi

Berdasarkan beberapa unggahan di media sosial, sang biduan sempat menjalani operasi sebagai bagian dari ikhtiarnya untuk sembuh. Sebuah unggahan dari akun @ijoyhatta menunjukkan momen saat Yunita hendak menjalani operasi, disertai permohonan doa untuk kelancaran dan kesembuhannya.

Pihak keluarga merilis pernyataan resmi yang menyentuh melalui media sosial untuk mengumumkan kepergiannya. 

"Telah berpulang ibu kami tercinta Hj. Yuyun Sri Wahyuni. Semoga Allah menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis pihak keluarga pada Minggu (13/7/2025). Pernyataan ini menegaskan bahwa sang artis telah berpulang ke Rahmatullah.

Perjalanan Karier Lintas Genre

Perjalanan karier Yunita Ababiel adalah cerminan dari dedikasi dan kemampuannya beradaptasi di industri musik. Ia memulai kariernya bukan dari panggung dangdut, melainkan dari jalur musik pop pada akhir era 1970-an dengan nama panggung Jujun N. 

Namanya baru meroket secara nasional ketika ia memutuskan untuk beralih ke genre dangdut pada pertengahan tahun 1990-an. Keputusan ini terbukti tepat dan mengantarkannya ke puncak popularitas.

Namanya menjulang tinggi berkat sejumlah lagu hits yang melegenda hingga kini, di antaranya adalah "Trauma", 
"Terguncang", dan "Pertengkaran". 

Lagu-lagu tersebut tidak hanya laris di pasaran, tetapi juga mengukuhkan statusnya sebagai salah satu penyanyi dangdut papan atas dengan suara khas dan gaya panggung yang elegan. Kualitas karyanya juga diakui secara formal, terbukti dengan nominasi yang pernah ia dapatkan di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards.

Transformasi Spiritual dan Warisan Abadi

Memasuki fase baru dalam hidupnya, Yunita Ababiel memutuskan untuk berhijab. Transformasi ini diikuti dengan perubahan arah dalam bermusik. 

Ia mulai aktif merilis lagu-lagu bernuansa religi dan qasidah yang sarat dengan pesan dakwah. Karya-karyanya di jalur religi mendapat sambutan hangat, terutama selama bulan Ramadan.

Kepergian Yunita Ababiel adalah kehilangan besar bagi industri hiburan tanah air. Rhoma Irama, dalam unggahannya, mengungkapkan duka citanya yang mendalam dan menyebut Yunita sebagai salah satu talenta terbaik. 

"Indonesia kehilangan salah satu bintang terbaiknya. Karya-karya almarhumah akan terus hidup," tulis Rhoma 
Irama.