Gosip

PBNU Tempuh Jalur Hukum terkait Tayangan Trans7 yang Dinilai Hina Dunia Pesantren

15 Oktober 2025 | 09:05 WIB
PBNU Tempuh Jalur Hukum terkait Tayangan Trans7 yang Dinilai Hina Dunia Pesantren
PBNU kecam tayangan Trans7 yang melukai dunia pesantren (Instagram)

Polemik tayangan Trans7, Xpose, yang dinilai menghina dan merendahkan dunia pesantren, tampaknya masih belum akan usai.

rb-1

Terkait polemik ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

Melalui Ketua Umumnya, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, PBNU menyatakan protes keras terhadap tayangan program Xpose di Trans7, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: Biodata dan Agama Andi Chairil Edward, Direktur Produksi Trans7

rb-2

Menurut Gus Yahya, tayangan tersebut tidak hanya melanggar prinsip jurnalisme, tapi juga melecehkan citra pondok pesantren beserta tokoh-tokohnya. 

Ia menilai isi tayangan Xpose itu secara terang-terangan telah menghina dan merendahkan dunia pesantren. 
Ketum Pbnu Nyatakan Protes Keras Atas Tayangan Trans7 Yang Merendahkan Pesantren (TikTok)Ketum Pbnu Nyatakan Protes Keras Atas Tayangan Trans7 Yang Merendahkan Pesantren (TikTok)

Baca Juga: Namanya Tercatut dalam Acara Xpose Trans7, Ini Profil Lengkap KH Anwar Mansur

Tidak hanya pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, tayangan itu juga dianggap menyudutkan tokoh-tokoh pesantren yang sangat dihormati oleh warga NU.

“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren, yang juga tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama, sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama. Menghina hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai mulia yang dipegang teguh oleh dunia pesantren,” jelas Gus Yahya.

Gus Yahya menyebut bahwa isi tayangan tersebut tidak hanya melukai dan mencoreng nilai-nilai luhur yang dihormati di dunia pesantren, tapi juga mengganggu harmoni sosial di tengah masyarakat. 

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa tayangan itu telah membangkitkan amarah masyarakat pesantren dan warga NU. 

“Karena jelas penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan Trans7 tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama pada umumnya,” tegasnya. 

Sebagai langkah awal, PBNU menuntut pihak Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk bertanggung jawab atas kerusakan sosial yang ditimbulkan oleh tayangan Xpose tersebut.

PBNU juga telah menginstruksikan kepada lembaga hukumnya untuk menempuh jalur hukum terkait tayangan yang dianggap menghina dunia pesantren itu.

Ia memastikan bahwa tindakan nyata akan segera diambil, agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Gus Yahya mengajak para kiai, santri dan warga NU untuk tetap teguh dan tidak kehilangan semangat dalam berjuang, meski ada pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai pesantren serta nilai-nilainya. 

“Bahwa di luar sana ada pihak-pihak yang tidak suka kepada pesantren, tidak suka kepada Nahdlatul Ulama, menentang nilai-nalai yang dimuliakan oleh pesantren, semua itu tidak boleh mengendorkan semangat kita untuk berkhidmah dengan ikhlas,” ujarnya.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa perjuangan untuk membela agama dan bangsa tidak mengharapkan balasan, namun akan terus dilanjutkan sebagai bentuk ibadah dan pengabdian tulus untuk mencari ridha Allah. 

“Kita akan terus maju untuk meningkatkan khidmah-khidmah kita dan pada saat yang sama kita juga melakukan muhasabah, berinstrospeksi untuk terus memperbaiki agar dengan begitu khidmah yang kita persembahkan untuk agama, masyarakat, dan bangsa ini pun menjadi lebih baik dan menjadi lebih berkah untuk kita semua,” tutupnya.

Tag Ketua Umum PBNU PBNU Gus Yahya Trans7 Program Xpose Merendahkan tokoh pesantren Menghina pesantren Menempuh jalur hukum

Terkait

Terkini