Pandawara Group Temukan Sampah Misterius, Isinya Foto Dibungkus Celana Dalam!

Pandawara Group, tim yang fokus membersihkan sampah di Indonesia, kembali menemukan hal aneh saat beraksi.

Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, Gilang Rahma dari Pandawara menemukan sebuah botol dililit lakban di sungai.

Setelah dibuka, isinya mengejutkan: selembar celana dalam dililit lakban dan secarik kertas berisi foto serta nama seseorang.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Gilang merasa heran dengan penemuan ini. Ia menduga benda itu bukan sampah biasa.

"Ini buat apaan ya? Dia buang daleman, dibalut dan dibelit lakban kayak gini. Terus dimasukin botol," katanya.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Kecurigaan Gilang semakin kuat setelah ia melihat ada tulisan "Tardi bin Bapak Karta" di kertas yang menyertai foto seorang pria.

Penemuan ini memicu spekulasi di kalangan warganet yang menduga benda tersebut adalah buhul sihir atau media santet.

Dalam ajaran Islam, buhul adalah ikatan gaib yang digunakan untuk menyihir seseorang.

Warganet berterima kasih kepada Pandawara karena tanpa disadari mereka telah melepaskan sihir tersebut dengan membuka buhulnya.

"Itu buhul sihir kak. Terima kasih karena sudah berkenan membukanya kak otomatis kalau buhul sihir itu ditemukan dan dibuka sihirnya akan hilang," komentar akun @maya***.

Pandawara Group

Beberapa warganet juga mengaitkan penggunaan celana dalam sebagai media santet dengan urusan seksual atau hubungan asmara.

"Katanya, biar gak selingkuh si bapaknya," beber akun @frzl***.

"Itu bentuk santet yang menyerang alat kelamin, fungsinya untuk disfungsi ereksi, biasanya pakai media celana dalam yang bekas pakai dan belum dicuci, tujuannya untuk mengunci pasangan," kata akun @iboe.kan***.

Namun semua itu baru spekulasi lantaran Pandawara pun dibuat bertanya-tanya dengan penemuan sampah misterius tersebut.

Pandawara pun memutuskan menyimpan sampah yang diduga santet itu untuk berjaga-jaga apabila 'pemilik' atau 'korban' mencarinya. Bagaimana pendapatmu?